Mutasi Atlet, Ganda Putra Asal Soko Dapat Dukungan Penuh

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Pasca melalui tahap seleksi di Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) V Tuban, atlet Seni Ganda Putra (Pa) Cabang Olahraga (Cabor) Pencak Silat asal Kecamatan Soko yang di mutasi ke Kecamatan Senori berhasil menyambut medali Emas dalam event tersebut.

Adalah Darianto dan M. Ainul Rondi, dua pemuda usia belasan tahun asal Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko yang sempat bingung usai mendengar pengumuman hasil kejuaraan Porkab V Tuban, Kamis (8/11/2018). Pasalnya, pasangan Ganda yang telah berlatih silat sejak bangku SMP sederajat itu sempat tak percaya, hasil dari proses berlatih mereka telah ditandai dengan perolehan medali emas even olahraga 2 tahunan di Bumi Wali itu.

"Alhamdulillah. Kedepan akan lebih semangat untuk prestasi di Silat, khusunya seni. Tentu, sekolah juga semangat," kata salah satu pesilat Ganda Pa, M. Ainul Rondi dengan mata berkaca bahagia saat ditanya blokTuban.com, Sabtu (10/11/2018).

Pemuda yang akrab disapa Rondi itu menambahkan, adanya prestasi yang meski sebelumnya mengalami proses mutasi atlet tak jadi beban melangkah kedepan. Pihaknya akan terus bersemangat berlatih lebih baik, dengan membawa harum nama organisasi, daerah asal, kontingen, serta Bumi Wali, sebutan lain Kabupten Tuban, ke kancah lebih tinggi, yakni tingkat Provinsi Jawa Timur.

Terlebih lagi, dukungan penuh juga mendorong iktikad baik berprestasinya, dari Kecamatan Senori, juga Kecamatan Soko. Sebab bagaimanapun juga, bentuk apresiasi pihak tersebut tak lain dan tak bukan adalah demi kebaikan bersama.

"Kita dukung dengan memberikan motivasi terbaik, supaya atlet terus maju dan berprestasi," terang para pelatih Seni Ganda Pencak Silat Kontingen Soko dari perguruan Pencak Organisasi (PO).

Camat Soko, Suwito SH usai mendapat laporan hasil Porkab V Cabor Silat yang banyak menoreh prestasi dibanding Cabor lain, mengaku akan terus memberi dukungan penuh pada kedua pemuda tersebut. Rondi yang masih duduk di bangku salah satu SMK Swasta di Kecamatan Soko, maupun Darianto yang tak melanjutkan pendidikannya meski seumuran dengan rekannya. [feb/ito]