17:00 . BMKG Tuban Himbau Masyarakat di Tujuh Kecamatan Ini Waspada Potensi Hujan   |   16:00 . Ramadhan 2023, Masjid Agung Tuban Siapkan 400 Porsi Takjil Setiap Hari   |   15:00 . Jumat Curhat, Kapolres Tuban Sampaikan Gangguan Kamtibmas Selama Ramadhan dari Perkelahian Pemuda dan Pencurian   |   14:00 . Waspada, Penyakit LSD Serang 389 Ekor Ternak Sapi di Tuban   |   13:00 . Bupati Tuban Tegaskan Tak Ada Ganti Rugi Berkaitan PMK   |   12:00 . Makam Dowo, Peristirahatan Ayah Bupati Tuban ke-7 Dijuluki Makam Angker   |   10:00 . Lirik Sholawat Kullul Qlub Lengkap Arab hingga Terjemah Indonesia   |   09:30 . Literasi TBC Berbasis Komunitas Untuk Menanggapi ELiminasi TBC Tahun 2030 di Jawa Timur   |   09:00 . Naik Rp9.000, Harga Emas Antam 24 Maret 2023 Tembus Rp1.096.000 Per Gram   |   08:00 . Apa Saja Syarat Wajib Puasa di Bulan Ramadhan? Yuk Simak!   |   07:00 . Sulap Kurma Jadi Suguhan Saat Lebaran Simpel, Simak Resepnya Yuk Bunda!   |   18:00 . Nikmati Bubur Muhdor, Makanan Khas Ramadhan Ala Warga Tuban   |   17:00 . Gelar Tarhib Ramadan 1444 H, Momentum TPPI Tuban Beri Kontribusi Nyata untuk Negeri   |   16:00 . 1 Ramadan 1444 H Harga Bahan Pokok di Tuban Stabil   |   15:00 . BMKG Minta Nelayan Tuban Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter Lima Hari   |  
Sat, 25 March 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Begini Cara Petani Tuban Selatan Hadapi Kemarau

bloktuban.com | Monday, 27 August 2018 19:00

Begini Cara Petani Tuban Selatan Hadapi Kemarau

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Musim kemarau tahun ini, menyebabkan lahan pertanian di sebagian wilayah Tuban selatan mengering. Akibatnya, petani harus memutar otak agar tetap dapat mengolah lahannya menjadi sumber pendapatan sehari-hari.

Di Desa Weden, Kecamatan Bangilan misalnya, petani memilih tanam tanaman palawija dan sayuran yang memiliki nilai jual cukup lumayan. Meskipun hal itu butuh tenaga ekstra buat mereka.

"Setelah ditanami padi dua kali, kita tanam jagung dan bayam, sebab hujan mulai jarang dan tanahnya kering," ujar petani Desa Weden yang bernama Lukman (48) saat ditemui di sawahnya, Senin (27/8/2018).

Menurut bapak dua anak ini, memilih tanaman bayam lantaran mudah dijual. Selain itu perwatannya tidak terlalu rumit.

"Setiap sepuluh hari bisa dipetik, sambil menunggu jagung kami panen," ucap suami Siti Muzayanah ini.

Di tempat terpisah, petani lain Pasi (70) bernasib sama. Pria yang sudah tidak lagi muda ini, harus membuat terobosan dalam produksi pertaniannya agar dapur di rumah tetap mengepul.

"Rata-rata sawah di sini dibiarkan kosong (bero), sebab airnya minim," tandas Pasi.

Pantauan blokTuban.com di lapangan, hamparan sawah milik warga Bangilan, Senori, dan Singgahan yang berada di jalur poros Kecamatan Singgahan-Senori ini tampak kering. Hanya ada beberapa hektar saja yang ada tanaman jagung, bayam, ubi jalar, dan krai. [rof/col]

Tag : kemarau, petani



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat