Reporter: Anang Febri
blokTuban.com - Sebagai desa penerima manfaat Program Aksi Kemitraan untuk Pemberdayaan Masyarakat (PATRA DAYA) yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Desa Sumberejo dan Punggulrejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban siap melaksanakan pembangunan infrastruktur fasilitas desa dari program tersebut.
Saat musyawarah desa pelaksanaan program yang dilaksanakan Rabu (6/9/2017) pagi, Kepala Desa Sumberejo, Suhadi menyampaikan terimakasih kepada operator minyak dan gas bumi (Migas) Lapangan Banyuurip Bojonegoro, EMCL yang telah peduli kepada desa yang dipimmpinnya. Menurutnya, masih banyak fasilitas desa yang harus dibangun karena desa ini juga luas.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada EMCL telah mendukung untuk pembangunan di desa kami," ungkapnya.
Suhadi menambahkan, alokasi program ditujukan untuk pembangunan jembatan yang ada di lapangan desa setempat, serta sisanya untuk pavingisasi tentunya sesuai dengan RAB dan desain yang telah disetujui.
Masih kata Suhadi, lapangan tersebut sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat bukan hanya di desa, kadang juga dari kecamatan. Sedangkan untuk pavingisasi untuk melancarkan mobilitas masyarakat setempat.
"Dengan pembangunan itu, secara tidak langsung juga memperlancar roda perekonomian warga," jelas Suhadi.
Public and Government Affairs EMCL, Andi Widianto dalam sambutannya menyampaikan amanah dari perusahaan. Untuk pembangunan dalam PATRA DAYA adalah fasilitas desa yang bisa dirasakan oleh semua warga desa penerima manfaat, seperti pendapa balai desa, lapangan, gedung sekolah, jalan, saluran air dan fasilitas umum lainnya di desa.
"Misal untuk pembangunan balai desa bisa, tapi untuk kantornya tidak bisa. Sebab, bukan untuk umum. Selain itu, tempat ibadah seperti masjid, musala, gereja, maupun yang lainnya juga tidak bisa," papar Andi.
Di tempat berbeda pada siang harinya, Desa Punggulrejo juga melaksanakan musyawarah desa pelaksanaan program. Dalam acara tersebut memaparkan tentang rencana pembangunan di desa, yakni pengaspalan di jalan desa samping SMPN 2 Rengel desa setempat.
Pada musyawarah desa pertama dulu, ada dua pilihan yang diusulkan untuk pembangunan jalan tersebut, yakni cor dan aspal. Setelah melalui pertimbangan dari RAB dan desain, serta manfaat, akhirnya memilih aspal.
Konsultan dari EMCL, Yani yang hadir pada kesempatan tersebut menjelaskan pertimbangan masing-masing jenis pembangunan baik berupa aspal maupun pengecoran. Pada akhirnya dalam musyawarah tetap disepakati untuk pengaspalan.
"Saya siap untuk meninjau ke lapangan langsung nanti mulai dari pengerjaan awal, hingga tuntas pelaksanaannya nanti untuk konsultasi terkait kondisi di lapangan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Society Education Centre (SEC), Parto Sasmito selaku mitra EMCL dalam mendampingi dua desa penerima manfaat PATRA DAYA, dalam sambutannya menyampaikan, musyawarah desa ini merupakan salah satu partisipasi dari masyarakat. Sebab, program tersebut merupakan program pemberdayaan masyarakat, di mana mereka selaku subjek mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga pertanggungjawaban serta perawatan.
Parto menuturkan, sebelum musyawarah desa pelaksanaan ini, pada bulan Agustus lalu tim pelaksana desa telah diberikan pelatihan. Kemudian, hasil dari pelatihan diajukan ke EMCL, utamanya adalah RAB dan desain.
"Setelah direview, ternyata ada sedikit revisi. Usai diperbaiki kemudian dikirimkan ulang selanjutnya setelah disetujui barulah dilaksanakan musyawarah desa ini," terang Alumni IKIP PGRI Bojonegoro tahun 2012 itu. [feb/lis]