Esai Minggu
Ketika Semua Orang Adalah Jurnalis dan Media
Dulu, ketika media hanyalah cetak, radio dan segelintir televisi, masyarakat tak cepat panik oleh sesuatu yang heboh di media. Maklum, jumlah pembaca media hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk Indonesia. Sebagian lain, terutama yang tidak mengonsumsi media, mendapatkan informasi dari warung, gardu, pasar, atau jamaah jamaah pengajian. Sebuah informasi mengalir pelan, tidak tergesa gesa.