Food Forest: Hutan Pangan Sebagai Solusi Pangan Masa Depan

Food Forest: Hutan Pangan Sebagai Solusi Pangan Masa Depan (foto by Jian Liu's food forest in Melbourne)

Editor: Jihan S

blokTuban.com - Food forest, atau hutan pangan, adalah tawaran sistem 
pertanian yang meniru cara alam bekerja khususnya ekosistem hutan. Dalam sistem ini, berbagai jenis tanaman pangan ditanam secara bertingkat dan saling melengkapi, seperti yang terjadi secara alami di hutan. Mulai dari pohon buah tinggi, semak, rempah-rempah, hingga tanaman penutup tanah, semuanya ditata untuk membentuk ekosistem pangan yang berkelanjutan.

Berbeda dari pertanian konvensional yang biasanya menanam satu jenis tanaman (monokultur), hutan pangan justru mengandalkan keanekaragaman hayati. Dengan menggabungkan tanaman yang berbeda dalam satu ruang tumbuh, sistem ini dapat memperbaiki kesuburan tanah, menarik serangga penyerbuk, dan mengurangi kebutuhan pupuk atau pestisida kimia.

Prinsip dasar food forest berasal dari konsep permakultur, yang menekankan pentingnya bekerja selaras dengan alam. Setelah terbentuk dan matang, hutan pangan bisa merawat dirinya sendiri tanpa perlu ditanam ulang setiap tahun atau diberi perawatan intensif. Inilah yang membuatnya efisien dan ramah lingkungan.

Struktur hutan pangan biasanya terdiri dari beberapa lapisan tanaman, mulai dari tajuk pohon tinggi hingga tanaman menjalar dan jamur pengurai di lapisan tanah. Penataan ini tidak hanya memaksimalkan ruang, tapi juga menciptakan sistem yang mampu bertahan terhadap perubahan iklim dan gangguan hama.

Selain menyediakan pangan yang beragam, hutan pangan juga memberikan banyak manfaat ekologis: memperbaiki kualitas udara dan tanah, menjaga kelembapan lingkungan, dan menjadi habitat alami bagi berbagai makhluk hidup. Sistem ini sangat cocok diterapkan di lahan kosong, halaman rumah, atau bahkan skala komunitas.

Di masa depan, food forest bisa menjadi salah satu jawaban terhadap krisis pangan dan kerusakan lingkungan. Ini bukan hanya konsep bertani yang cerdas, tapi juga sebuah pendekatan hidup yang lebih berkelanjutan.(dy)