Cerita Nelayan Tuban Tunda Jadwal Melaut karena Coklit Pemilu

Reporter : Dwi Rahayu 

blokTuban.com - Seorang nelayan di Kabupaten Tuban mengurungkan niatnya melaut karena ada petugas Pantarlih datang ke rumahnya. 

Bu Wiwik harus memanggil suaminya yang sedang di perahu agar bisa di coklit oleh petugas. Hal ini dilakukan agar suaminya juga terdaftar dan memiliki hak pilih pada Pilkada Serentak 2024.

"Kalau tidak diusahakan, nanti malah tertinggal. Makanya tadi suami saya jemput di laut, biar segera pulang," kata Wiwik.

Sebagai informasi, Kelurahan Karangsari dikenal sebagai wilayah dengan mayoritas penduduk yang bekerja sebagai nelayan, sehingga banyak waktu mereka habiskan di laut. 

Pada Senin (24/06) siang karena jalan yang sempit, petugas pantarlih harus berjalan kaki mendatangi rumah-rumah warga.

Ketua KPU Tuban, Zakiyatul Munawaroh, menyatakan bahwa pada hari pertama coklit, ribuan pantarlih di seluruh Kabupaten Tuban ditargetkan mencoklit total 36.670 pemilih, guna memenuhi target satu juta coklit yang ditetapkan oleh KPU Provinsi Jawa Timur.

"Hari ini kami mengerahkan 3.667 pantarlih. Kami menargetkan mereka mencoklit 10 orang hari ini, sehingga dapat memenuhi target satu juta pemilih yang ditetapkan KPU Provinsi," ujarnya.

KPU Kabupaten Tuban memulai proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada Serentak 2024. 

Pemutakhiran data ini bertujuan memastikan seluruh warga yang memiliki hak pilih dapat berpartisipasi dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tuban serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada 27 November 2024.

Untuk coklit ini, KPU Tuban mengerahkan setidaknya 3.667 petugas pantarlih. Pada hari pertama, masing-masing pantarlih ditugaskan untuk mencoklit 10 orang.

Coklit ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 24 Juni hingga 25 Juli 2024. [Dwi/Ali]