Lakukan Gas Detector di Terminal BBM Tuban, Pertamina Klaim Kondisi Sudah Aman

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Tim Fuel Terminal BBM Tuban dibantu PT TPPI, BPBD dan instansi terkait sudah melakukan gas detector keliling di sekitar tangki Pertamax yang meluber, Senin (10/6/2024). 

Hasilnya sekitar pukul 08.00 Wib, uap BBM di sekitar pagar tangki yang bersinggungan dengan masyarakat statusnya nol. 

Dalam keterangan resminya Taufiq Kurniawan, Action Head Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga Jatim Balinus mengatakan, dengan status nol uap BBM maka secara berangsur warga yang semula mengungsi diijinkan kembali ke rumahnya. 

"Statusnya nol sehingga tidak ada bahaya lagi bagi masyarakat. Pukul 09.00 Wib penyaluran BBM di mobil tangki juga sudah normal," kata Taufiq. 

Taufiq memastikan, insiden tumpahan BBM di tangki Pertamax tidak mengganggu suplai dan stok. Pertamina Patra Niaga Jatim Balinus masih memiliki stok yang masih mengapung di laut. 

Lalu, kurang dari pukul 10.00 Wib penyaluran BBM lewat pipa ke Surabaya juga sudah berjalan. 

"Secara insiden ini sudah selesai dan sudah dilakukan penyaluran lagi. BBM tidak terganggu baik yang pakai tangki maupun pipanisasi ke Surabaya," ujarnya. 

Dia juga menyampaikan, bahwa lima warga yang sempat dirawat di Puskesmas Jenu sudah pulih dan pulang ke rumah. Mereka mengeluh sesak nafas. 

"Pagi tadi warga berdampak sudah diberi konsumsi di titik pengungsian," tambahnya. 

Insiden bocornya tangki BBM mendapat perhatian khusus dari Forkopimda Tuban. Bupati Tuban, Aditya Halindra bersama jajaran Forkopimda, Sekda Tuban dan OPD meninjau titik pengungsian di Lapangan Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Tuban. 

Pada kesempatan itu, Bupati Lindra memwarning TBBM dan perusahan lain untuk waspada dan menjadikan insiden ini sebagai pelajaran. Objek vital harus dijaga dan jika ada dampak harus segera ditangani. 

"TBBM sudah memiliki SOP penanganan  dan warga juga sudah kembali ke rumahnya," sambung Bupati Lindra. 

Diketahui, bau menyengat tercium warga Tasikharjo, Jenu sekitar pukul 02.00 Wib. Kades Tasikharjo, Damuri lalu mengintruksi warga keluar rumah lewat grup WA dan speaker masjid. 

Sekitar pukul 02.30 hingga pukul 04.00 Wib warga berangsur menuju titik pengungsian. Bagi warga yang tidak punya kendaraan, ada 14 mobil yang lalu lalang mengangkut warga. 

Sekitar pukul 04.00 Wib hingga 08.00 Wib warga berkumpul di titik pengungsian. Yakni 1.500 orang di Desa Purworejo, 300 orang di Desa Sumurgeneng dan 100 orang di Desa Remen dengan total pengungsi 1.900 orang. [Ali/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS