Arang Kayu Asem Punya Aroma Khas Menjadi Pilihan Favorit untuk Bakar Daging Kurban

Reporter : Dwi Rahayu 

blokTuban.com - Arang kayu asem diminati banyak orang untuk membakar daging kurban karena aromanya yang khas. Setiap momen Idul Adha, permintaan arang kayu di Kabupaten Tuban melonjak hingga 80 persen dibandingkan hari biasa, Selasa (21/5/2024). 

Salah satu produsen arang kayu asem berada di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Peningkatan produksi dilakukan untuk memenuhi tingginya permintaan pasar. Biasanya, permintaan arang kayu asem dan kayu rimba mencapai 6 ton per bulan, namun menjelang Idul Adha, angka tersebut naik menjadi 9 ton per bulan, atau meningkat 70 persen. Harga arang kayu dipatok sekitar Rp 3.500 hingga Rp 4.500 per kilogram.

Purnawirawan, produsen arang kayu asem, menjelaskan bahwa mayoritas pemesannya adalah pedagang pasar tradisional yang kemudian menjualnya kembali secara eceran. 

Mereka menumpuk stok untuk melayani peningkatan pembeli menjelang Idul Adha. Selain pasar lokal, arang kayu asem juga diekspor ke Qatar dan Dubai dengan permintaan satu kontainer penuh setiap bulan.

"Produksi harian kayu asem dan rimba rata-rata mencapai 8 kwintal hingga 1 ton. Ada 10 tungku yang digunakan bergantian. Arang kayu rimba dijual di pasar lokal dengan harga Rp 3.500 per kilogram, sedangkan arang kayu asem dijual seharga Rp 4.500 per kilogram," kata Purnawirawan.

Tingginya permintaan ini dipicu oleh kebiasaan masyarakat memasak daging kurban saat Idul Adha. Arang kayu asem dan rimba banyak dicari karena harganya terjangkau. 

Selain itu, arang kayu asem juga digunakan oleh pengusaha katering, restoran, dan rumah makan untuk membakar sate ayam dan ikan laut.

Micko, salah satu pembeli arang kayu, mengatakan, "Saya membeli 40 kilogram untuk usaha katering, membakar ikan dan ayam. Biasanya saya membeli sekitar 10 kilogram sehari tergantung ramai tidaknya."

Peningkatan permintaan arang kayu asem diprediksi akan berlanjut hingga setelah Idul Adha. Untuk memenuhi pesanan, produsen menambah pekerja dan mengoptimalkan penggunaan 10 tungku yang mereka miliki. [Dwi/Ali]