Masjid Agung Tuban, Destinasi Spiritual dan Bersejarah

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Masjid Agung Tuban, sebuah ikon kebanggaan masyarakat, bukan hanya sekadar tempat ibadah. Masjid ini memiliki sejarah yang kaya, mulai dari didirikan pada masa pemerintahan Bupati ke-7 Tuban, Adipati Raden Ario Tedjo, hingga mengalami renovasi pertama kali oleh Bupati Raden Tumenggung Kusumodigdo, bupati Tuban ke-35.

Terletak di sisi barat Alun-alun Tuban dan dekat dengan makam Sunan Bonang, masjid ini juga pernah digunakan sebagai tempat mengajar Agama Islam oleh Sunan Bonang pada masa lampau.

Kemegahan Masjid Agung Tuban tak lepas dari arsitektur yang unik. Warna-warni yang memanjakan mata dan ornamen khas Jawa Klasik membuatnya disebut bak pesona 1001 malam. 

Sebelum mencapai bentuk megah seperti sekarang, masjid telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran terakhir pada tahun 2004, mengubah masjid menjadi sangat megah dengan penambahan lantai, sayap kanan dan kiri bangunan, pembangunan enam menara, dan lain-lain.

Bangunan masjid yang mengingatkan pada Masjid Imam di Kota Isfahan, Iran, menjadikan Masjid Agung Tuban tampak memancarkan pesona 1.001 malam, terutama pada malam hari. Di bagian dalam, pola lengkungan yang menghubungkan tiang penyangga terinspirasi dari Masjid Cordoba, Spanyol.

Gaya arsitektur khas Nusantara terlihat pada pintu dan mimbar yang terbuat dari kayu dengan ukiran khas Jawa. Keistimewaan lainnya adalah Museum Kembang Putih yang berdiri sekitar sepuluh meter dari masjid, menyimpan berbagai barang bersejarah seperti kitab Al-Quran kuno, keramik Cina, pusaka, dan lain-lain.

Masjid Agung Tuban bukan hanya tempat ibadah, namun juga menjadi simbol semangat religius masyarakat Tuban. Selalu ramai dikunjungi wisatawan, tak terlewatkan untuk berfoto selfie sebagai kenang-kenangan. [Ali/Dwi]