Nisfu Sya'ban 2024 Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah, Jangan Terlewat Amalan Berikut

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam yang dianggap penting oleh sebagian umat Islam. Nisfu Sya'ban jatuh pada tanggal 15 bulan Sya'ban dalam penanggalan Islam.

Apabila merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024, 15 Sya'ban 1445 H bertepatan dengan Minggu Pahing 25 Februari 2024. 

Sementara itu jika melihat Kalender Muhammadiyah Tahun 2024, 15 Sya'ban 1445 juga jatuh pada 25 Februari 2024.

hal tersebut disebutkan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, 29 Syakban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024.

Jika dihitung mundur, maka 15 Syakban 1445 H versi Muhammadiyah juga bertepatan dengan 25 Februari 2024. 

Dalam hal ini, penentuna malam Nisfu Sya'ban versi Pemerintah dan Muhammadiyah sama. Artinya, umat Islam akan memasuki Nisfu Sya'ban pada Minggu Pahing, 25 Februari 2024.

Amalan Malam Nisfu Sya'ban

Nisfu Sya'ban adalah salah satu dari lima malam yang mustajab doanya. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha".

عن أبي أمامة الباهلي قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة، أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر.

Beberap amalan sunnah yang dapat dikerjakan umat Muslim pada malam Nisfu Sya'ban diantaranya:

1. Memperbanyak Shalat-Shalat Sunnah 

Shalat Sunnah Muthlak, melaksanakan shalat sunah secara mutlak dijelaskan dalam hadits:
 
قوله صلى الله عليه وسلم: "الصلاة خير موضوع، فمن شاء استكثر ومن شاء استقل" قال الحافظ في الفتح" 479/2: صححه ابن حبان

“Shalat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah” (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)

Adapun kaifiyah shalat sunnah pada malam nisfu sya’ban dalam majmu syarif hal 93-96 sebagai berikut:
• Shalat sunnah 2 rakaat dengan niat shalat muthlak
• Rakaat pertama setelah fatihah membaca surat al-kafirun (قل يأيها الكافرون...)
• Rakaat kedua, setelah fatihah membaca surat al-ikhlas (قل هو الله أحد...)
• Dalam setiap sujud membaca doa:
 
اللهم إني أعوذ بعفوك من عقابك، وأعوذ برضاك من سخطك، وأعوذ بك منك إليك، لا أحصى ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك.

Shalat Sunnah Tasbih, shalat tasbih adalah shalat yang diajarkan Rasululah SAW kepada pamannya Sayyidina Abbas Ra agar mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Para ulama menyebutkan bahwa yang lebih utama pada malam Nisfu Sya’ban adalah melakukan Shalat Tasbih. Shalat tasbih berjumlah empat rakaat, dikerjakan pada siang hari empat rakaat dengan sekali salam dan jika dikerjakan pada malam hari empat rakaat dua kali salam dengan dua rakaat sekali salam. Tasbih semuanya berjumlah 300 tasbih dengan rincian tiap rakaat 75 tasbih. Berikut ini adalah lafal niat shalat tasbih dengan dua kali salam.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
 
Berikut ini adalah lafal niat shalat tasbih dengan sekali salam.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
 
Shalat Sunnah Awwabin, shalat ini jumlanya enam rakaat, dikerjakan setelah shalat Maghrib dan sebelum Isya, setiap dua rakaat satu kali salam. Pada tiap rakaat dibaca surat al-Fatihah dan al-Ikhlas sebanyak enam kali.

2. Shalat Nisfu Sya'ban atau Shalat Khair 

Para ulama telah berselisih pendapat mengenai shalat sunat Nisfu Sya'ban yang berjumlah 100 rakaat. Setelah al-fatihah dibaca surat al-Ikhlas sebelas kali pada tiap rakaat atau shalat 11 rakaat dengan membaca tiap rakaat sesudah Al-Fatihah surat Al-Ikhlas 100 kali. 

Ada dua versi pendapat ulama pertama, membolehkannya (disunatkan). Ulama yang membolehkan shalat ini adalah para ahli khasyaf seperti Imam al-Ghazali dalam kitabnya al-Ihyaa (Juz 1 hal. 210). Pendapat ini juga diikuti oleh ulama-ulama lain seperti al-Kurdi. Selain dalam kitab al-Ihyaa juga dalam kitab-kitab lain seperti Khazinah al-Asrar (hal. 36), al-Iaanah (Juz 1 hal. 210), kitab al-Hawaasyi al-Madaniyyah (Juz 1 hal. 223), dan al-Tarsyiih al-Mustafiidiin (hal. 101).

Kedua, ada juga yang melarang melakukan shalat Nisfu Sya'ban dengan alasan bahwa shalat tersebut merupakan di antara bid’ah mungkar dan sandaran hadistnya juga merupakan di antara hadits yang derajatnya maudhu sebagaimana diterangkan oleh Imam an-Nawawi dan pendapat ini juga diutarakan oleh ulama lainnya seperti Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Imam il-Taqi al-Subki, Imam al-Ramli dan lainnya.( Imam Nawawi, kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab:V: 65. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Kitab Tuhfat al-Muhtaj Bi Syarh al-Minhaj: II: 261, Imam Ramli, kitab Nihayat al-Muhtaj, juz. II: 124).

3. Membaca Surat Yasin tiga kali 

Dalam kitab Mujribat yang dikarang oleh Ad-Dairaby bahwa salah satu amalan di malam Nisfu Sya’ban adalah membaca surat yasin 3 kali dengan niat:

1. Surat Yasin yang pertama dibaca untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketaqwaan serta dapat istiqamah kepada Allah SWT.
2. Surat Yasin yang kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin.
3. Surat Yasin yang ketiga dibaca untuk memohon sugih hati/kaya hati yang langsung dari Allah tidak mudah meminta-minta pada selain Allah serta ditetapkan Iman Islam sampai akhir hayat.

وقال العلامة الديربي في "مجرباته" (ومن خواص "سورة يس" –كما قال بعضهم- أن تقرأها ليلة النصف من شعبان "ثلاث مرات": الأولى بنية طول العمر، والثانية بنية دفع البلاء، والثالث بنية الإستغناء عن الناس.

“Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nisfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk”. (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS