Selama Setahun Tercatat 203 Warga Tuban Terjangkit Demam Berdarah

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Sepanjang tahun 2023 kemarin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) mencatat terdapat ratusan masyarakat yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD). 

Diketahui, DBD sendiri merupakan salah satunya penyakit  menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini, pertama kali ditemukan pada tahun 1968 lalu. 

Dimana, pada awal kemunculannya penularan DBD menyebabkan kematian pravalensi kematian yang terbilang sangat tinggi. Bahkan, pada tahun 2020 lalu Kemenkes RI mencatat sebanyak 95.894 kasus DBD, hingga pekan ke-49 dengan korban jiwa mencapai 661 orang. 

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Tuban, Ratna Sari menyatakan sebanyak 203 masyarakat yang terinfeksi penyakit tersebut.

Menurutnya, jumlah masyarakat yang terserang DBD pada tahun 2023, angkanya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022 lampau. 

"Jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, memang kasus DBD di Kabupaten Tuban ini menurun mbak," ujarnya, Selasa (20/2/2024). 

Pasalnya, pada tahun 2022, Dinkes P2KB Tuban mencatat terdapat kurang lebih 651 masyarakat yang terserang penyakit Demam Berdarah ini. 

"Kemarin ada 651 kasus demam berdarah. Sedangkan tahun 2023 ini ada 203 kasus," terangnya. 

Meski begitu, Ratna sapaan akrabnya terus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih untuk menanggulangi DBD, melalui PSN dan 3M Plus. 

Diantaranya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Seperti menguras tempat penambangan air, menutup rapat penampungan air, dan juga mendaur ulang barang bekas yang sudah tidak terpakai. [Sav/Dwi] 


Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS