Gasuma Federal Indonesia Sepakati Pembayaran Kompensasi Warga Badekan yang Belum Terbayar

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) telah menyepakati bersama warga Badekan, Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban berkaitan dengan kompensasi yang belum terbayar.

Bahwa keterlambatan pembayaran kompensasi kepada warga bukan disengaja, melainkan karena Gasuma Federal Indonesia mengalami penurunan feet dari Pertamina sejak April 2022.

"Gasuma Federal Indonesia tetap beroperasi meski kondisi dalam kesulitan. Akibat dari penurunan pemasukan Gasuma Federal Indonesia ini berdampak kompensasi yang rutin per bulan dibayarkan menjadi terlambat," tutur Andi CN Manager HRD & GA, Selasa (7/11/2023).

Andi menambahkan, bahwa aksi unjuk rasa warga Badekan pada Senin (6/11/2023) merupakan hal yang alami. Sebelum aksi unjuk rasa sudah dilakukan Upaya-upaya perundingan pihak Perusahaan dengan pihak perwakilan RT 5.    

Setelah berunding dengan perwakilan RT dengan didampingi pihak kepolisian, Andi melanjutkan diperoleh kesepakatan pembayaran tunggakan (6 bulan) menjadi ada pembayaran double dengan jeda 1 bulan.

"Secara rinci dihasilkan kesepakatan pembayaran November dua bulan, pembayaran Desember dua bulan (tidak double), pembayaran Januari dua bulan, pembayaran Februari satu bulan (tidak double), dan demikian seterusnya," imbuh Andi.

Perlu diketahui, aksi unjuk rasa dilakukan sekitar 5 RT, dengan jumlah estimasi peserta 100 lebih dan kebanyakan ibu-ibu. Adapun waktu unjuk rasa sekitar jam 9.00 pagi selesai jam 11.00 dengan tertib.

Selama ini pihak perusahaan terus menjalin komunikasi intens dengan lingkungan sekitar termasuk warga ring dan stakeholder yang mendukung kelancaran operasi. Diharapkan setiap persoalan yang muncul dapat dikomunikasikan agar tercapai solusi terbaik bagi semua pihak.

Dikutip dari laman resmi superenergy, sejak tahun 2012 PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) menjalankan usahanya di Kabupaten Tuban dengan memproses dan mengelola gas suar menjadi Kondensat, Liquid Petroleum Gas (LPG) dan Lean Gas yang berasal dari lapangan Mudi dan Sukowati.

Sejumlah fasilitas yang dimiliki GFI, yaitu 3 unit gas compressor dengan total kapasitas mencapai 20 MMSCFD, Sulfur & CO2 Removal Plant (Amine Plant), LPG Plant, dan Power Plant dengan kapasitas 5x2 MW Gas Engine dan 3 x 1,2 MW Diesel Engine. Total kapasitas penyimpanan LPG sebanyak 480 ton, dan kondensat 7000 BBL. [Nur/Ali]