Ribuan Warga Tuban dan Bojonegoro Kini Bisa Nikmati Listrik Gratis

Reporter : Ali Imron

 

blokTuban.com - Ribuan warga di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro kini telah dapat menikmati listrik gratis dari Pemerintah. Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 1.935 warga kurang mampu yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban  dan 913 di Bojonegoro, Kamis (26/10/2023).

Total penerima di Provinsi Jawa Timur sendiri sebanyak 19.500 rumah tangga. Sadi (60 tahun), salah satu penerima manfaat program BPBL di Kabupaten Tuban yang berprofesi sebagai petani, mengaku sebelum mendapat bantuan listrik, ia menyalur dari anaknya yang ke-4.

"Terima kasih untuk Bapak Menteri ESDM, semoga listrik membawa manfaat," ujarnya saat Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban dikutip dari laman resmi Kementrian ESDM.

Salah satu penerima manfaat program BPBL, Yasri'ah, nenek yang tinggal seorang diri di rumahnya, mengatakan sebelumnya ia menyalur listrik di tetangganya.

"Kalau listriknya gak kuat dan mati, saya pake bilah untuk penerangan," ujarnya sambil menunjuk sebilah bambu di dekat dapurnya.

Ia mengaku merasa bersyukur mendapatkan bantuan ini. "Matur nuwun, Alhamdulillah. Sudah tua begini namun masih dapat bantuan. Ayem," tuturnya.

Selain Yasri'ah, Iskak yang rumahnya berjarak 50 meter dari Yasri'ah juga bersyukur mendapatkan bantuan. Ia yang bertani bawang dan tembakau merasa terbantu dengan program BPBL. Sebelumnya ia menyalur ke saudaranya dan mesti berbagi dengan dua rumah tangga lainnya.

"Alhamdulillah, senang punya sendiri," katanya.

Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari mengapreasiasi program tersebut yang merupakan sinergi antara DPR RI, Pemerintah, dan PT PLN (Persero).

"Kami ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian ESDM, PLN, dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang dengan sinergi ini kita mewujudkan komitmen kepada masyarakat bahwa pemerintah selalu hadir dalam hajat hidup orang banyak," ujar Ratna dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Jamberejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.

913 sambungan listrik gratis untuk warga Kabupaten Bojonegoro tersebut merupakan bentuk kesadaran Pemerintah bahwa keadilan energi di Indonesia belum merata. Ratna berharap Program BPBL ini membawa manfaat bagi masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan BPBL ini semua masyarakat di Bojonegoro taraf kehidupannya meningkat, dapat hidup lebih sejahtera, serta membawa keberkahan untuk kita semua," tuturnya.

General Manager UID Jawa Timur PT PLN (Persero) Agus Kuswardoyo menyampaikan bahwa Program BPBL membawa kemandirian listrik bagi masyarakat, namun masyarakat diingatkan untuk mengatur penggunaannya sesuai kebutuhan.

"Bapak-Ibu sekalian yang hari ini diberikan Program BPBL itu sudah lebih lagi punya kemandirian karena sudah punya meteran sendiri, kemarin masih nyalur itu bisa menimbulkan bahaya keselamatan," ujar Agus.

Setiap penerima bantuan BPBL akan mendapatkan penyambungan baru listrik secara gratis disertai pemasangan instalasi listriknya. Selain itu, penerima juga dibebaskan dari biaya Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan mendapat pengisian token listrik perdana sebesar Rp 100 ribu.

Adapun calon penerima BPBL adalah warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejateraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, yang berdomisili di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) atau memenuhi kriteria sebagai calon Penerima BPBL.

Sementara itu, Widyaiswara Ahli Madya Kementerian ESDM Arief Indarto mengatakan, melalui program ini masyarakat bisa mandiri dengan memiliki akses listrik sendiri dan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.

"Listrik itu sangat penting, jadi kalau selama ini mungkin Bapak-Ibu menyambung dari tetangga maka dengan adanya BPBL ini mampu dengan sendirinya untuk memanfaatkan listrik," ujar Arief. [Ali/Dwi]