Pedagang di Pasar Tradisional Tuban Keluhkan Melonjaknya Harga Sayuran

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Sejumlah pedagang di pasar tradisional Kabupaten Tuban, mengeluhkan semakin tingginya harga berbagai jenis sayuran yang ada di Bumi Wali sejak beberapa terakhir ini. 

Hal tersebut, salah satunya diungkapkan oleh Istijah, seorang pedagang sayur di kawasan Pasar Pramuka, yang terletak di Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban

Menurutnya, peningkatan harga sayur-mayur di Kabupaten Tuban itu, sudah terjadi sejak sepekan terakhir ini, imbas dari banyaknya petani sayur yang mengalami gagal panen. 

"Sayur-sayuran ini juga harganya sekarang naik mbak, bahkan ada yang sampai dua kali lipatnya," katanya kepada blokTuban.com, Kamis (26/10/2023). 

Adapun jenis sayur-sayuran tersebut, diantaranya yaitu meliputi wortel, kubus, buncis hingga baby buncis, dengan harga mentaksir Rp16 Hingga Rp41 ribu per kilogramnya.

baca juga:

- Cabai Rawit Merah Termahal di Tuban, Cek Selisih Harga Cabai Hari Ini di 3 Pasar Tradisional

- Tim Penggerak PKK Socorejo Tuban Fasilitasi UMKM Dapatkan Legalitas dan Sertifikat Halal

Rinciannya, wortel saat ini dibandrol dengan harga Rp16 per kilogramya, padahal sebelumnya harga wortel di Kabupaten Tuban satu kilogramya dijual dengan harga Rp8 ribu saja. 

"Kalau buncis sebelumnya Rp8 ribuan sekilo sekarang harganya sudah Rp25 ribu. Padahal biasanya paling mahal itu harganya diangka Rp12 ribu," bebernya. 

Sementara untuk baby buncis, lanjutnya, harganya mencapai Rp41 ribu per kilogram, dengan harga sebelumnya hanya mentaksir Rp25 ribu. 

Tingginya harga berbagai sayuran di Kabupaten Tuban ini, lanjutnya, sedikit banyak berpengaruh terhadap pembeli. Pasalnya, saat ini banyak pembeli yang mengurangi jumlah pembelian sayuran. 

Oleh karena itu, ia berharap untuk ke depannya, harga sayur-mayur di Kabupaten Tuban, bisa segera stabil sehingga pembelian juga dapat kembali normal seperti sedia kala. 

"Sekarang semuanya mahal mbak, naik semua. Yang harganya masih stabil itu cuma tempe, itu saja ukurannya sekarang yang dipercekil karena kedelai juga mahal," jelasnya. [Sav/Dwi] 

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS