Pak Labi, Lokal Hero Bangkep yang Selamatkan Alam Dengan Ternak Lebah Madu

Reporter: Mochamad Nur Rofiq 

 

blokTuban.com - Madu dikenal memiliki citarasa yang manis. Namun siapa sangka kisah pencariannya justru terbilang begitu pahit.

 

Pengalaman dan proses berburu madu hutan sebagaimana dilakukan warga Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) di provinsi Sulawesi Tengah ini, seolah bertolakbelakang dengan citarasa manisnya madu.

 

Pak Labi, begitu ia menyebutkan namanya saat perkenalan Lokal Hero dari ceruk migas Pertamina EP Donggi Matindok Field.

 

Pria dari Desa Leme-leme Darat Kecamatan Buko tersebut sudah sepuluh tahun berprofesi sebagai pencari madu hutan.

 

Pada tahun 2013 silam pak Labi, sejatinya adalah petani talas dan kacang. Ia pun berkisah, modal awal bisnis madu dari hasil panen kacang yang ditunggu setiap enam bulan sekali.

 

"Awal dulu modalnya sekitar Rp200 ribuan. Beli madu dari ibu-ibu dari desa kami yang kebetulan jual madu hutan di pasar bersama-sama," kisah Pak Labi.

 

Uang sebesar Rp200 ribuan kala itu dapat dua jeriken atau sekitar 10 liter madu. Kemudian madu diecer dalam kemasan botol air mineral bekas.

 

Ketika dagangan habis, pak Labi mampu meraup Untung dua kali lipat. Sejak itulah ia mulai memutar otak untuk menyeriusi bisnis madu hutan.

 

"Setelah saya rasa kok enak jualan madu, akhirnya mulai mengepul madu-madu dari para petani kala itu," bebernya.

 

Lambat laun pembeli di pasar mulai kenal dengan madu pak Labi, sehingga bisnisnya terus melaju dengan cepat. 

 

Itu cerita manisnya, cerita pahit pun juga tak jarang ia temui ketika mencari madu di hutan.

 

Perburuan madu hutan memiliki risiko cukup besar. Di samping sarang madu terdapat di tempat yang tinggi dan terjal, juga sering berhadapan dengan binatang buas

 

"Pilihannya satu, maju atau mundur dan terpaksa kalah kita tidak dapat madu dan merugi," ujarnya mengenang perjuangan yang tidak mudah tersebut.

 

Selain itu, jika sering diburu maka lebah madu terancam punah. Sebab, jika panen rumahnya harus ikut diunduh otomatis habis. Indukannya pindah habis sudah.

 

Sehingga muncul ide untuk beternak dengan media pohon palem. Hasilnya pun melimpah dan naik lebih dari 60 persen.

 

"Itu pohon palem kita modif dilubangi tengah untuk sarang lebah madu," jelas Pak Labi.

 

Dipilihnya pohon palem, lantaran mudah didapat dari kebun petani. Biasanya satu pohon bisa dijadikan 5-6 media sarang lebah madu modifikasi.

 

Peran Pertamina Donggi Matindok Field

 

Untuk meningkatkan sumberdaya manusia, Pertamina Donggi Matindok memberikan pelatihan budidaya lebah madu ramah lingkungan.

 

Bersama kelompok masyarakat, Pak Labi mendapat pembekalan yang merubah kebiasaan tebang pohon kini mulai beralih bisnis madu. 

 

"Selain pendapatan kita meningkat, lingkungan hidup di daerah kami terjaga," pungkasnya.