Musim Kemarau, 5 Desa di 3 Kecamatan di Kabupaten Tuban Krisis Air Bersih

Reporter :Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, mencatat terdapat tiga kecamatan di Tuban yang mulai mengalami krisis air bersih, saat memasuki puncak musim kemarau Tahun 2023 ini. 

Terlebih, pemerintah telah memprediksi jika musim kemarau tahun ini, akan lebih panjang dan kering, lantaran adanya penguatan fenomena El Nino serta Indian Ocean Dipole (IOD). 

Kepada blokTuban.com, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Sudarmaji mengatakan jika sejauh ini, sudah ada tiga kecamatan yang meminta bantuan kiriman air bersih, kepada BPBD Tuban. Diantaranya ialah Kecamatan Grabagan, Parengan, dan juga Senori. 

"Sampai saat ini, justru yang sudah meminta kiriman air minum ini, ada tiga kecamatan. Yaitu di Kecamatan Grabagan, Parengan dan Senori," paparnya kepada blokTuban.com, saat dikonfirmasi Rabu (16/8/2023). 

Adapun di Kecamatan Grabagan sendiri, permintaan air bersih datang dari tiga desa sekaligus, yaitu Desa Grabagan, Gesikan, dan juga Desa Waleran. Untuk di Kecamatan Parengan hanya ada permintaan dari satu desa saja, yaitu Desa Parangbatu. 

Sementara di Kecamatan Senori, permintaan air bersih juga datang dari satu desa, yaitu dari Desa Sidoharjo. 

"Untuk Kecamatan Semanding sampai saat ini masih belum ada permintaan air. Dari Kecamatan Grabagan ada tiga desa, Parengan satu desa dan Senori juga satu desa," katanya. 

Kendati demikian, Darmaji sapaan akrabnya, menegaskan jika seluruh desa yang meminta bantuan air bersih tersebut, tidak seluruhnya kekurangan air bersih. Sebab, hanya ada beberapa RT saja yang meminta bantuan kiriman air bersih kepada BPBD Tuban. 

"Yang perlu digaris bawahi bahwa, permohonan bantuan air tersebut tidak seluruh desa, tapi hanya ada beberapa RT saja," pungkasnya. 

Sementara Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padma menjelaskan jika puncak musim kemarau kering 2023, diperkirakan akan terjadi pada Bulan Agustus hingga September 2023, dengan kondisi yang jauh lebih kering dibandingkan Tahun 2020, 2021, dan 2022. 

"El Nino diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun. Namun dampaknya akan semakin berkurang, sebab hadirnya musim hujan yang akan membawa uap air," tutupnya. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS