Bocoran Desain Rehab Jembatan Glendeng Tuban: Panjang Jembatan Ditambah 14,7 Meter

Reporter: Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Jembatan Glendeng yang terletak di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban sudah mulai di rehabilitasi lagi, tak tanggung-tanggung dalam rehabilitasi jembatan ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mengeluarkan uang Rp21,3 miliar, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tuban tahun anggaran 2023.

Jembatan yang berdiri di atas Sungai Bengawan Solo dengan panjang kurang lebih 310 meter ini sempat ditutup total pada Mei 2022 namun, pada bulan Juli 2022 jembatan penghubung dua Kabupaten (Tuban-Bojonegoro) ini kembali dibuka untuk kendaraan roda dua. Namun mulai Kamis (3/8/2023) jembatan ini kembali ditutup secara total lagi, lantaran dilakukan pengerjaan perbaikan jembatan. 

Ditemui blokTuban.com di ruangannya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek rehabilitasi Jembatan Glendeng, Basdi memaparkan bahwa rehabilitasi jembatan glendeng tak semuanya berubah. 

"Yang di rehabilitasi yaitu bagian jembatan penghubung atau bagian depan jembatan, dan potongan portal," ujar Basdi kepada reporter blokTuban.com, Selasa (8/8/2023). 

Baca Juga:

400 Koperasi di Tuban Bermasalah, Tabungan Anggota Tak Dapat Diambil

Basdi menambahkan, dalam rehab nantinya perubahan dari jembatan penghubung akan memiliki konstruksi yang lebih panjang dari pada konstruksi sebelumnya. 

Jembatan penghubung dua kabupaten itu akan memiliki panjang 26,7 meter, ini bertambah 14,7 meter dari pada jembatan penghubung sebelumnya yang hanya memiliki panjang 12 meter. Untuk lebarnya sendiri tak mengalami perubahan yang cukup signifikan lebar luar jembatan penghubung yaitu 7,4 meter

Selain itu, untuk spek potongan portal yang akan dikerjakan, akan memiliki tinggi 10 meter, dengan lebar luar 22,5 meter. 

Sedangkan untuk menopang potongan portal memiliki tinggi 10 meter dari permukaan tanah, nantinya akan dilakukan penggalian pondasi tiang dengan cara bored pile sedalam 45 meter. 

Ditanya kenapa tidak memakai paku bumi saja, menurut Basdi dalam pemasangan paku bumi harus menggunakan diesel hammer penggunaan diesel hammer dikhawatirkan menimbulkan getaran. Imbas getaran tersebut dapat menimbulkan kerusakan rumah warga sekitar. 

"Kalau pakai paku bumi nanti masangnya menggunakan alat pancang paku bumi itu menimbulkan getaran dikhawatirkan dapat merusak rumah warga sekitar," imbuhnya. 

Baca Lainnya:

624 Guru dan Tenaga Teknis Tuban Diangkat PPPK

Untuk spesifikasi bahan dari potongan portal ini akan menggunakan mutu baja tulangan Fy 420, Fu 520, untuk mutu beton pondasi yaitu balok, kolom, SOP, K 350, dan minimum sambungan tulangan struktur atas 48 diameter. 

Selama pengerjaan proyek ini, jembatan yang sudah dibangun sejak tahun 1990 akan diangkat menggunakan temporary support. Alasan tak direhab total, menurut Basdi konstruksi jembatan ini masih kuat. 

"Kalau bagian jembatan masih kuat dan bagus," sambungnya. 

Bahkan, menurut pria berkumis ini diperkirakan masih tahan untuk dilintasi kendaraan berbobot 8 ton. Disinggung pengerjaan rehabilitasi yang hanya memiliki waktu sekitar 5 bulan, Basdi memaparkan jika dengan waktu 5 bulan pengerjaan bisa maksimal.

Lalu, terkait track record dari pemenang tender PT. Marga Karya asal Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Basdi menambahkan bahwa PT. Marga Karya memang baru pertama kali mengerjakan  proyek di Kabupaten Tuban namun, sudah memiliki track record yang bagus dalam pengerjaan jembatan di daerah lain. [Nur/Ali]