Cepu Field Manager:  Tak Ada H2S dari Sumur Warga

Reporter: M. Nur Rofiq

blokTuban.com - Kejadian semburan gas di sumur warga Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dipastikan bukan gas beracun Hidrogen Sulfida (H2S).

"Tim yang datang ke lokasi langsung mengukur gas dan tidak ditemui kandungan gas beracun H25 yang menyembur dari dalam sumur," kata Cepu Field Manager Afwan Daroni.

[Baca juga: Pertamina EP Menagani Semburan Gas di Blora ]

Seperti diketahui, kejadian semburan gas bermula saat tukang sumur melakukan pengeboran di samping rumah untuk membuat sumur air, pada Jumat (27/11/2020). Pada Minggu (29/11/2020), pekerjaan dihentikan pada kedalaman sumur 48 meter.

Kemudian pompa submersible dipasang dan dicoba dinyalakan, tetapi tidak mengeluarkan air. Bersamaan itu, pemilik sumur mendengar suara gemuruh dari dalam sumur bor disertai keluarnya gas.

Pompa submersible kemudian diangkat lagi ke atas. Setelah itu gas yang keluar dibakar menggunakan korek api, dan menyala. Sebagai antisipasi awal, pemilik rumah menutup lubang dengan kain basah.

Sehari kemudian, Senin (30/11/2020), Kepala Desa Ngraho Sri Lestari Indahjani melaporkan kejadian tersebut ke Pertamina EP dan Dinas ESDM Kendeng Selatan.

"Begitu laporan masuk, kami langsung berkoordinasi dengan dinas untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat," ujar Afwan.

Menurut Afwan, timnya langsung melakukan pengukuran gas dan ditemui bahwa tidak ada kandungan gas beracun H2S. Sehari setelahnya Pertamina EP kembali mensurvei lokasi untuk merancang saluran pipa pembakaran.

"Langkah yang kami lakukan sudah kami komunikasikan ke pihak pemilik rumah dan Kepala Desa Ngraho. Alhamdulillah mereka bisa paham dan mempersilakan kami untuk menangani gas tersebut," katanya.