Komisi I DPR RI: Kita Jangan Mudah Terprovokasi

Reporter: Parto Sasmito

blokTuban.com - Komisi I DPR RI mengutuk atas serangan bom oleh teroris di Gereja Santa Maria Surabaya yang menewaskan 8 orang dan melukai 38 orang pada Minggu pagi tadi. Aksi biadab tersebut telah melukai perasaan bangsa Indonesia yang selama ini menjunjung tinggi toleransi.

"Kami nyatakan, aksi pengemboman tiga gereja di Surabaya adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi. Kami mengutuk keras aksi terorisme yang mengakibatkan korban jiwa masyarakat sipil dan aparat keamanan tersebut," kecam Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha kepada media, di Jakarta, siang ini (13/5).

Lebih lanjut, Satya juga meminta kepada aparat keamanan untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pendeteksian dini agar aksi bom bunuh diri yang dilakukan olek kelompok terorisme di Indonesia tidak kembali terulang.

"Semua aparat intelijen di segala lini diharapkan lebih waspada dan melakukan tindakan-tindakan antisipatif kedepannya," imbuhnya.

Wakil Rakyat asal Dapil Jawa Timur IX (Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro) ini menyesalkan jatuhnya banyak korban dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan di tiga gereja di Subaraya pagi tadi. Terlebih, yang menjadi korban adalah masyarakat sipil.

"Satu nyawa korban saja terasa lebih dari cukup melukai perasaan segenap bangsa Indonesia. Padahal, bangsa kita selalu menjunjung nilai-nilai luhur dalam berbangsa dan bernegara, yang selalu mengedepankan toleransi, hidup rukun dan saling mengayomi di masyarakat. Namun, suasana persaudaraan yang terbina selama ini dengan baik, dirusak oleh aksi-aksi terorisme yang tidak bertanggung jawab," beber Satya.

Oleh karena itu, Satya menegaskan kembali bahwa kita jangan mudah terprovokasi atas tindakan-tindakan kelompok orang yang bisa mengancam keamaan dan keutuhan NKRI.

"Kita harus kedepankan sikap menjaga toleransi. Kita rajut kebhinekaan ini dengan menjunjung semangat persatuan dan kesatuan dalam rangka mempertahankan keutuhan NKRI yang berlandaskan Ideologi Bangsa Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat," pungkas Satya. [ito/lis]