Hujan Tiba, Petani Padi Lebih Waspada

Kontributor: M. Anang Febri

blokTuban.com - Hujan yang turun setiap sore beberapa hari belakangan ini, menyebabkan petani padi di berbagai wilayah untuk lebih waspada, pasalnya datangnya hujan yang tak bisa diperkirakan tersebut bisa mengancam kelangsungan hidup tanaman padi.

Curah hujan yang cukup lebat, ditambah lagi dengan tempo hujan yang juga relatif lama, sawah yang ditanami padi bisa habis tenggelam dan tergerus aliran air hujan lebat.

Salah seorang petani, Nia'm menjelaskan, air hujan yang turun dengan lebat bisa membahayakan tanaman padi milik petani. "Debit air yang kencang serta curah hujan yang besar bisa mengakibatkan kondisi padi memburuk. Bisa-bisa busuk dan mati jika tidak segera ditangani," ungkap pemuda asal Jatisari Kecamatan Senori itu, Selasa (26/9/2017).

Hal senada juga dipaparkan oleh Sugio, salah seorang petani di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, yang berencana akan menanam padi setelah panen kacang hijau di sawahnya selesai.

"Memang harus lebih waspada, sawah jika sudah ditanami padi harus sering dicek. Jika kemarau disuplai air, jika hujan begini ya kontrol air supaya tidak membendung di sawah," paparnya kepada blokTuban.com.

Meski demikian, hujan yang digadang-gadangkan petani saat kemarau melanda, mendorong petani padi agar lebih protektif terhadap tanamannya. Terlebih lagi petani padi yang berada di dekat aliran bengawan solo.

"Kalau petani yang sawahnya dekat bengawan malah harus hati-hati, karena air hujan yang datang tak bisa diperkirakan seberapa lebatnya. Sawah sudah diisi air yang dari bengawan pakai diesel malah ketambahan air hujan, bisa mati atau rusak padinya," tambah Sugio. [feb/rom]