Harga Garam dari Rp250, Tembus Rp5.000

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Harga garam akhir-akhir ini memang terpantau meningkat drastis. Kenaikan harga tersebut disebabkan terjadinya kelangkaan garam disejumlah tempat, akibat gagal panen.

Dari data yang berhasil dikembangkan blokTuban.com sebelum terjadi kelangkaan garam, harga awal dari petani ke tengkulak hanya Rp250 per kilogramnya. Namun, kini mencapai angka Rp3. 000 untuk setiap kilogramnya.

Tak berhenti di situ, kenaikan garam terus terjadi hinga ke pedagang eceran di pasar tradisional. Para pedagang mengaku mendapatkan harga garam dari tengkulak bisa menyentuh angka Rp4.000 per kilogram. Selanjutnya pedagang akan menjualnya Rp5.000-6.000 setiap kilogramnya.

Seorang petani garam asal Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Suratno(55) membenarkan jika harga awal garam sebelum langka memang hanya Rp250 per kilogramnya. Namun saat langka seperti sekarang, harga garam melonjak drastis, yaitu bisa mencapai Rp3.000.

"Sekarang tengkulak ngambil garam ke petani Rp3.000, awalnya hanya Rp250 rupiah," ujarnya kepada blokTuban.com, MInggu (23/7/2017)

Namun, petani yang setiap hari didampingi istrinya saat memproduksi garam itu tidak mengetahui berapa dari tengkulak menjualnya kepada pedagang di pasar tradisonal. 

"Saya tidak tahu berapa menjualnya ke pedagang, yang jelas sekarang tengkulak ngambil ke petani Rp3.000 per kilogramnya," kata dia.

Sementara itu, pedagang garam di pasar baru Tuban, Jumari (50) menyatakan, harga garam yang dijualnya kepada pembeli  kini mencapai angka Rp5.000 untuk setiap kilogram. Perempuan asal Desa Bejagung, Kecamatan Semanding tersebut mengaku medapatkan garam dari tengkulak dengan kisaran harga Rp.4000

"Saya dapat harga garam dari tengkulak sekitar Rp4.000 dan dijual dengan harga Rp.5000, tetapi barangya susah didapat karena langka tadi," pungkasnya.[nok/col