Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pertamini di Kabupaten Tuban terus bermunculan. Dampaknya pun kian dirasakan penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran botol. Mereka (penjual BBM eceran botol, red) merasa tidak diuntungkan, lantaran penjualannya menurun.

Sejumlah pengecer botol kepada blokTuban.com mengaku, omzetnya menurun drastis. Bahkan sebelumnya yang bisa menjual ratusan liter kini penjualannya kurang dari 50 liter rata-rata per hari.

"Sejak Pertamini menjamur, omzet penjualan BBM eceran botol menurun," ucap pengecer BBM botol, Abib (19) ketika diminta keterangan blokTuban.com, Minggu (14/5/2017).

Dijelaskan Abib, sebelum munculnya Pertamini, setiap hari rata-rata bisa menjual 5 hingga 6 jeriken BBM ukuran 34 liter. Namun, setelah ada 4 Pertamini di sekitar ia jualan, saat ini hanya menghabiskan 3 jeriken.

Ia menandaskan, banyak pelanggan yan pindah ke Pertamini dan sedikit demi sedikit pembeli eceran botol berkurang. Meski Pemerintah menganggap penjualan Pertamini ilegal, ia mengaku tidak bisa apa-apa.

"Mereka juga sama cari makan, tapi jika memang dilarang biar Pemerintah saja yang menindak," tegasnya.

Terpisah, penjual lain Ata (39) menambahkan, penjualan BBM botol di kiosnya cukup memprihatinkan. Sebab, sebelumnya bisa menjual ratusan botol setiap hari, saat ini rata-rata tinggal 30 botol yang terjual.

"Kasihan pengecer kecil, omzetnya menurun," imbuh pengecer botol yang sudah 10 tahun menggeluti usaha ini.

Jika Pemerintah tidak segera bertindak tegas, ditakutkan persaingan tidak sehat terus memanas di kalangan bawah. "Jika memang dilegalkan tidak apa, tapi jika ilegal kita percayakan Pemerintah untuk mengambil langkah bijak," pungkasnya. [rof/col]