Meski Sepi Pelanggan, Warga Wotsogo Ini Tetap Tekuni Pande Besi

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pekerjaan sebagai pande saat ini jarang ditemui, sebab selain memerlukan keahlian khusus, pekerjaan yang pernah berjaya di masa lalu ini kini semakin tergilas zaman. Namun, usaha pande masih ditekuni Tamsir, besi asal Desa Wotsogo, Jatirogo, Tuban.

"Di Besalen (tempat kerja pande) ini, saya membuka jasa perbaikan perkakas petani dari bahan besi setiap hari," ujar Tamsir (61), Minggu (23/4/2017).

Dibantu satu orang rekan kerjanya, Tamsir menjual jasa pande yang ia pelajari dari bapaknya. Besi atau baja ia tempa sesuai keinginan pemesan, ada yang dijadikan pisau, sabit, golok, cangkul dan parang.

"Keahlian ini saya dapat dari bapak, dan saya termasuk generasi kedua," beber pria kelahiran Blora, Jawa Tengah itu.

Diakui bapak tujuh anak itu, keahlian memande dimiliki tanpa belajar khusus atau kursus. Ia menekuni pekerjaan tersebut sejak masih bujang sekitar tahun 1974 silam.

Bekerja sebagai pande tidak seenak era tujuh puluhan hingga delapan puluhan. Tidak banyak orang yang memanfaatkan barang pabrikan waktu itu. Namun, di era modern saat ini, ia kadang hanya duduk diam di pandean atau griya pande tanpa hasil.

"Biasanya saat musim pancaroba dan musim hujan pesanan silih berganti, tetapi jika musim kemarau sepi," tukasnya.

Di usia yang sudah tidak lagi muda ini, Tamsir jarang memproduksi perkakas pertanian dari besi. Ia justru lebih banyak menerima jasa mempertajam alat pertanian.

"Sekarang lebih banyak mopok, nyepoh (servis, red), namun jika ada yang pesan satu dua juga saya layani," pungkasnya. [rof/col]