PCNU Klaim Tindakan Terduga Teroris Bentuk Penghianatan Bangsa

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pasca terjadinya penembakan dan penyerangan terhadap aparat kepolisian Polres Tuban yang berjaga di Pos Polisi Lalu Lintas (Polantas) Jenu, oleh terduga komplotan teroris, membuat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban angkat bicara.

Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Tuban, Ahmad Syariful Wafa mengatakan, siapapun dia orang yang melakukan penembakan dan penyerangan terhadap aparat kepolisian yang sedang menjalankan tugasnya, yaitu menjaga keamanan dan melayani rakyat adalah penghianat bangsa yang harus segera ditangkap dan diadili.

"Agama Islam tidak membenarkan dan itu merupakan penghianatan," tegasnya, saat dikonfirmasi blokTuban.com, Senin (10/4/2017).

Dijelaskan Kiai Wafa, sapaan akrab pria yang juga pengasuh pondok pesantren (PP) Darul Anwar Manbail Futuh, Beji, Kecamatan Jenu itu, agama Islam hususnya tidak membenarkan aksi terorisme. Sehingga jika dilacak dari landasan agama jelas tidak nyambung, karena tidak ada pembenarnya.

"Yang ada adalah kewajiban setiap orang Islam untuk melindungi keselamatan diri dan orang lain dari bahaya dan kerusakan," tandasnya.

Menurutnya, ada 5 hal yang harus dilindungi. Pertama, melindungi agama, setiap kaum beragama wajib melindungi agamanya dengan cara menjalankan ajaranya secara kaffah sesuai batas kemampuannya masing-masing.

Kedua, setiap kita bangsa Indonesia wajib melindungi jiwa dan raga bangsanya dari berbagai ancaman bahaya yang dapat merusak kehidupanya. Ketiga, setiap kita juga wajib melindungi diri kita dari berbagai macam jenis narkotika yang berpotensi merusak akal fikiran manusia sehingga mengancam masa depan bangsa Indonesia.

Keempat, setiap orang wajib menjaga diri, martabat dan harkat kemanusiaan dari berbagai macam tuna susila, tuna ilmu, tuna peradaban, dan tuna sosial. Dan yang kelima, kita wajib melindungi seluruh hak milik kita dari berbagai macam pengambilalihan tanpa hak, dari berbagai macam pengerusakan, dan penghancuran sia-sia.

"Di situlah Negara dengan segala pirantinya dibutuhkan oleh bangsanya untuk menjamin keselamatan lima dasar yang secara dloruri menjadi kebutuhan umat manusia," jelas dia.

Atas nama NU dan juga bangsa Indonesia, pihaknya memohon agar aparat keamanan lebih siaga dan bisa menumpas jaringan terorisme melalui berbagai langkah yang dibenarkan oleh aturan di Indonesia.

Ia juga berpesan kepada warga Nahdliyin dan masyarakat pada umumnya harus siaga dan tanggap terhadap berbagai kemungkinan adanya orang asing yang tidak dikenal. Kemudian, juga meningkatkan pengetahuan agamanya dan memperhatikan pendidikan agama putra-putrinya.

"Pastikan anak-anak belajar pada kiai yang jelas sanad ilmu agamanya, jelas madzhabnya, dan jelas Ahlus Sunnah Wal Jamaahnya ala Jamiyyati Nahdlatul Ulama," pungkasnya. [rof/rom]