Terkendala Biaya,Korban Serangan Celeng Berhenti Berobat

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com – Purwanto (39) warga Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban yang jadi korban penyerangan babi hutan, Rabu (21/12/2016) lalu kini kondisinya mulai membaik dan perlu berobat jalan.

Baca juga: [Babi Hutan Mengamuk, Dua Warga Bangilan Terluka]

Namun, kini pihak keluarga dipusingkan karena untuk biaya perawatan yang digunakan membayar ke Rumah Sakit (RS) apalagi saat ini masih menanggung utang sebesar Rp20 juta. Bahkan diakui Kasmiatun, istri Purwanto, suaminya kini telah berhenti berobat jalan akibat himpitan ekonomi.

"Sementara bapaknya anak-anak obat jalannya berhenti karena biayanya nggak ada," ungkap Kasmiatun kepada blokTuban.com.

Dikatakan Kasmiatun, untuk menenuhi kebutuhan hidupnya saat ini ia harus berjualan bakso di pinggir Jalan Provinsi, barat pertigaan Soto. Ia sangat berharap Pemerintah Desa (Pemdes) setempat bisa membantu meringankan beban hidupnya saat ini.

Selain itu, dirinya saat ini juga dituntut untuk mendapat penggasilan lebih untuk menyekolahkan dua anak dan merawat satu Balita. Ia mengaku, untuk membayar biaya pengobatan suaminya, dirinya kini harus meminjam uang ke saudaranya.

Apalagi saat ini, Purwanto setelah menjadi korban keganasan babi hutan hanya bisa beraktivitas dengan satu tangan, karena tangan kirinya salah satu saraf jarinya putus.

"Mau kerja belum kuat, tangan saya masih nyeri," imbuh Purwanto.

Sebelumnya telah diberitakan blokTuban.com, Purwanto harus mendapat perawatan medis di Puskesmas Bangilan setelah mengalami luka cukup serius, akibat terkena serangan babi hutan atau warga setempat menyebutnya celeng. Lantaran lukanya cukup parah ia harus dirawat di RSUD Dr Raden Koesma, Tuban. [rof/col]