Masalah Klasik, Produsen Batu Bata Terkendala Modal dan Pemasaran

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Pemasaran yang kian sepi dan modal yang belum maksimal menjadi salah satu kendala yang dihadapi para pemilik usaha pembuatan batu bata di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.

Hal itu dikarenakan, saat ini pembangunan telah banyak yang menggunakan batu kumbung, sehingga batu bata semakin sedikit diminati, dan menyebabkan para pemilik lokasi pembuatan batu bata maupun tenaga pembuatnya setiap tahun mengalami penurunan.

Baca juga [Menengok Aktifitas pembuat Batu-bata di Desa Tunggulrejo]

Salah satu pemilik lokasi pembuatan batu bata di Desa Tunggulrejo, Syaifuddin (34) mengatakan, meskipun produksi batu bata dimusim kemarau bisa maksimal, namun kendala lain seperti halnya pemasaran masih menjadi persoalan yang dialami para pemilik lokasi pembuatan batu bata.

"Pemasaran saat ini mengandalkan pada proyek daerah, sehingga apabila pemasaran sepi banyak pembuat batu bata yang memilih pekerjaan lainya," ujar salah satu pemilik lokasi pembuatan batu bata tersebut kepada blokTuban.com, Jumat (16/9/2016).

Syaifuddin menambahkan, selama ini para pemilik lokasi batu bata tersebut menjual hasil produksinya perbiji seharga Rp300 dan telah melangsungkan pemasaranya hingga sampai ke luar kota, yakni Kabupaten Bojonegoro, Gresik dan Blora Jawa Tengah.

"Meskipun telah dikenal diberbagai kota, namun hanya bulan-bulan tertentu saja pemasaran batu bata ramai," ungkapnya. [hud/rom]