Gurihnya Bubur Jagung, Cocok untuk Menu Sarapan

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Masyarakat Tuban dan sekitarnya sangat kaya akan kuliner berbahan dasar jagung. Saat jagung mulai panen, banyak para petani yang mengolah jagungnya menjadi berbagai jenis makanan. Seperti halnya marneng, blendung, dan bubur jagung.

Seperti para petani yang berada di Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Kebiasaan membuat bubur jagung sudah lama ada. Pasalnya, selain para petani bisa menikmati hasilnya berupa uang setelah hasil panen jagung dijual, para petani juga bisa merasakan hasil dari produk pertanianya secara langsung dengan beberapa aneka makanan.

Bubur jagung biasanya dinikmati saat pagi sebagai menu sarapan. "Kalau membuat makanan yang berbahan dasar jagung, seperti halnya bubur jagung ini tidak setiap hari, setiap minggu, bahkan tidak setiap bulan bisa. Ini hanya dilakukan apabila para petani telah melakukan panen dan jagung tersebut merupakan milik para petani sendiri," ujar Kuntinah (47) salah satu pembuat bubur jagung di Desa Pakel kepada blokTuban.com.

Namun lezatnya makanan khas tersebut saat ini sedikit demi sedikit telah mulai tergerus oleh zaman. Saat ini hanya tinggal beberapa gelintir orang saja yang masih berminat meluangkan waktunya untuk membuat makanan yang terbilang rumit dalam proses pembuatanya tersebut.

Berhubung rumit dalam pembuatanya tak banyak para warga atau petani maupun generasi penerus yang kebanyakan adalah petani jagung bisa untuk membuat bubur jagung yang mempunyai rasa khas tersebut. "Karena terlalu rumit dalam pembuatanya mas, sehingga semakin sedikit orang yang membuat bubur jagung," paparnya.

Penyajian Bubur Jagung:

Dalam proses pembuatan Bubur Jagung, biji jagung yang telah terlepas dari tongkolnya (otheli) sersebut harus digiling kurang lebih sampai dua kali, hingga jagung tersebut bersih dan lembut menjadi tepung.

Setelah itu tepung tersebut dimasukkan kedalam air yang telah mendidih dan ditambahkan santan dan parutan kelapa agar bubur tersebut mempunyai rasa gurih. Ditambahkan pula garam lalu diaduk sampai matang.

Nah, saatnya bisa disajikan dengan berbagai cara. Banyak cara yang biasa dipakai warga Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. "Diantanya bisa dituangkan di piring, wadah yang besar (Nampan) dan juga dikulit jagung (Klobot)," kata Kuntianah (47) salah satu pembuat bubur jagung kepada blokTuban.com.

Di kecamatan Montong sendiri terdapat dua jenis jagung yakni jagung kuning dan jagung putih, semuanya bisa untuk bubur. Dalam penyajian agar rasanya manis sajian bubur tersebut bisa ditambahkan gula sesuai dengan selera.

"Kalau disini selain dituang dipiring, banyak pula yang menghidangkan bubur dengan dituang dikulit jagung (klobot)," tambahnya sambil menuangkan bubur jagung.[hud/fah]