3 Kiat Meminimalisasi Stres pada Anak

Reporter: --

blokTuban.com - Penelitian yang baru-baru ini dibahas dalam artikel New York Times memaparkan, lebih dari 80 persen siswa SMA di Irvine, California, mengalami tingkat kecemasan yang parah, sementara lebih dari 50 persennya dinyatakan mengalami depresi berat.

The Times melaporkan bahwa angka-angka yang mengkhawatirkan tersebut benar terjadi pada anak-anak di semua kelompok usia dan berbagai latar belakang ekonomi di hampir semua negara.

Karena ada kemungkinan akan semakin banyaknya anak-anak yang mengalami stres akibat tekanan sosial, pendidikan, dan berbagai faktor yang mungkin meningkatkan risiko, peneliti menyarankan orang tua untuk lebih peduli tentang kemungkinan stres yang dialami anak-anak mereka lebih dari sebelumnya.

“Kita perlu membantu anak-anak untuk bisa mengelola stres dan tumbuh menjadi anak-anak yang mampu menghadapi tantangan, masalah akademik atau sebaliknya,” kata peneliti. Berikut adalah tiga cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendorong ketahanan mental anak-anak.

 

Kehidupan anak sebaiknya tidak hanya dipenuhi kegiatan akademik
Ketika anak-anak memiliki jadwal akademik yang padat, seperti pagi hingga siang di sekolah, lalu siang hingga sore harus ikut kursus, kemudian sore sampai malam harus mengerjakan pekerjaan rumah, konsekuensi dari banyaknya kegiatan akademik ialah kurangnya kreativitas, kurangnya kemampuan pemecahan masalah, melemahnya keterampilan, kelelahan, lalu mengacu pada stres dan depresi.

Satu studi menunjukkan, bermain dengan bebas mendorong anak-anak untuk mengembangkan fleksibilitas dan melatih keterampilan sosial yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan, kemampuan yang sangat diperlukan saat dewasa di dunia yang tidak terduga.

Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki hubungan sosial yang kuat cenderung menjadi lebih tangguh. Untuk anak-anak, persahabatan adalah kunci untuk perkembangan sosial dan emosional yang sehat sejak masa kecil.

Jadi, bantulah anak-anak untuk memecahkan masalah akademik, namun tetap menjaga keseimbangan belajar dan bermain. Berikan mereka waktu untuk bermain dengan bebas.

 

Dorong kreativitas anak
Peneliti menuliskan, kekuatan kreativitas bisa membuat anak-anak menjadi lebih tangguh. Prinsip ini berlaku untuk anak-anak usia sekolah. Jadi, apakah anak Anda tertarik dengan menggambar? Bermain teater? Menyanyi? Memberi mereka kesempatan untuk mengekspresikan sisi kreatif mereka dan merayakan prestasi atas kreativitas tersebut akan sangat baik dalam mencegah dan mengatasi stres pada anak.

Salah satu cara untuk membantu anak-anak Anda mengekspresikan kreativitas mereka adalah batasi waktu menonton televisi atau bermain gadget. Penelitian menunjukkan, bahwa kreativitas anak-anak cenderung menurun seiring dengan kemajuan teknologi.

Untuk membatasi gadget, Anda dapat membatasi akses Wi-Fi dan hanya menggunakannya di waktu tertentu.

 

Menjadi contoh sehat bagi Anak
Ketika Anda secara konsisten merawat diri untuk menjauhkan stres dari kehidupan sehari-hari, Anda telah memberi contoh yang dibutuhkan oleh anak-anak.

Setiap hari, Anda dapat mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mendapatkan istirahat cukup, dan mengatur waktu untuk bersenang-senang.

Anda juga perlu mengelola pikiran negatif, sebab stres yang dirasakan oleh orang tua akan berdampak pada anak.

Secara tidak langsung, Anda telah mengajari anak-anak bagaimana menjadi tangguh, lalu pastikan mereka memiliki waktu untuk belajar tentang kebiasaan ini juga. Kebiasaan sehat tersebut akan membuat anak-anak Anda (dan Anda) menjadi tangguh seumur hidup. [ito]

Sumber: http://health.kompas.com/read/2016/03/28/100500923/3.Kiat.Meminimalisir.Stres.pada.Anak