Terlanjur Tabur Bibit, Petani Resah Hujan Tak Turun

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Petani kacang tanah yang berada di beberapa desa di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, terancam gagal panen.

Sebabnya, sejak dua minggu setelah mereka menabur benih, hujan tak kunjung turun. Hal ini bisa menjadi pemicu bibit tidak tumbuh, ataupun bisa tumbuh tapi tidak maksimal.

Ancaman gagal panen ini, berada di Desa Tasikmadu dan Desa Tegalbang, Kecamatan Palang. Di dua desa ini, tampak tanah yang sudah diolah dan ditaburi bibit mulai mengering. Tampak juga bibit tanaman yang baru tumbuh mulai layu.

"Kalau satu minggu lagi tidak ada hujan, ya sama saja dengan membuang bibit percuma," jelas salah satu petani, Warji (55), kepada blokTuban.com, Senin (21/3/2016).

Dia mengetakan, harga bibit kacang tanah cukup mahal di musim tanam. Berkisar antara Rp23 ribu perkilogram. Seperempat hektar, lanjut Warji, biasanya petani menabur bibit sekitar 26 kilogram. Atau membutuhkan modal minimal sekitar Rp590 ribu untuk seperempat hektar.

"Ini hasil panen jagung kemarin, untungnya dibuat modal lagi untuk menanam kacang tanah," jelasnya.

Petani berharap, daerah mereka segera mendapat guyuran hujan, minimal sampai 1,5 bulan ke depan. Agar bibit bisa tumbuh sampai panen. [pur/rom]