Reporter: Ikhsanul Yazid
 
blokTuban.com - Petani di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban mulai resah dengan banyaknya burung emprit yang merusak tanaman padi muda yang baru berisi. Meski sudah diusir, ratusan burung itu cepat kembali lagi ke sawah dan makan padi milik warga.
 
Masa tanam padi yang tidak serempak, menjadikan warga yang menanam lebih awal kewalahan. Karena tanaman padi miliknya menjadi tempat berkumpulnya burung. Sementara ladang yang lain, lantaran padi belum berisi tidak didekati burung. 
 
"Pekerjaan jadi bertambah. Sejak ada hama burung, petani harus siaga di sawah dari pagi hingga sore hari," ujar salah satu petani M.Salim
 
Penjagaan sendiri dilakukan petani dengan cara membuat beberapa orang-orangan sawah. Salah satunya dengan menancapkan bambu dengan kaleng bekas diatasnya dan mengaitkan tali pada bambu tersebut agar bisa ditarik dari tempat teduh. 
 
Cara tersebut dilakukan kata Salim karena memang lebih simpel dan tidak memakan biaya besar.  "Jadinya kita tidak bisa jauh dari lokasi, dengan kata lain harus tetap di sawah," terangnya.
 
Sementara untuk pemasangan jaring sebagai pencegah masuknya burung ke lahan tanaman, saat ini belum ada yang mencobanya. Karena biaya yang dibutuhkan untuk membeli jaring juga mahal sehingga petani lebih memilih menggunakan cara tradisional tersebut. [nul/fah]