Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) mengeluhkan keterbatasan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Jumat (27/11/2015).

"Bayangkan, satu kecamatan hanya ada satu orang TKSK. Satu kecamatan kan terdiri dari belasan desa," jelas Kepala Dinsosnakertrans Tuban, Nurjanah, kepada bT sapaan akrab blokTuban.com.

Satu petugas TKSK, dinilai kurang maksimal apabila melakukan pengawasan dan pendampingan di satu kecamatan. Alasan inilah, yang menjadi Dinsosnakertrans kurang maksimal mendapatkan informasi mengenai keberadaan warga yang mempunyai masalah sosial. Termasuk warga-warga yang membutuhkan Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah.

Seperti halnya, keberadaan dua lansia yang sakit parah, masing-masing Bukhori (76) dan Sarmiati (73) di eks lokalisasi Gandul, Dusun Wonorejo, Desa Gesing, Kecamatan Semanding, cukup menyita perhatian publik. Kasus seperti ini, disinyalir masih ditemukan di beberapa wilayah lain.

"Seperti dua lansia (di eks lokalisasi Gandul) itu, ya kita tidak tahu karena tidak mendapatkan laporan dan tenaga kita terbatas, sehingga tidak tahu," kata Nurjanah.

Dia berharap, Pemerintah Desa (Pemdes), bisa membantu menginformasikan keberadaan warga yang membutuhkan bantuan pemerintah. Mulai dari lansia yang tidak terawat sampai yang menderita cacat dan tidak bisa beraktivitas secara mandiri.

"Karena Pemdes inikan berada di lingkungan yang paling dekat dengan warga, jadi pasti lebih tahu dan bisa menginformasikan kepada kami," tandas Nurjanah. [pur/mu]