Memasuki akhir tahun, musim penghujan yang hampir merata diseluruh daerah Kabupaten Tuban mengakibatkan sejumlah petani dan perajang tembakau di Desa Tluwe, Kecamatan Soko mulai khawatir akan hasil usahanya.
Ribuan hektar lahan tembakau di Kabupaten Tuban akhir bulan Agustus lalu telah memasuki masa panen raya. Di musim panen yang telah ditunggu-tunggu itu yaitu tepat saat kemarau, menjadi berkah tersendiri bagi para petani.
Dari sedikitnya 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban menjadi penghasil tembakau saat musim kemarau. Kecamatan Senori menjadi penghasil tembakau terbesar di Kabupaten Tuban,
Musim kemarau tahun 2017 ini, luas lahan tanaman tembakau di Kabupaten Tuban yang tersebar di beberapa kecamatan, cenderung mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2016 lalu.
Meskipun musim kemarau dan persediaan air terbatas, para petani tembakau Dusun Gambir Desa Tluwe, Kecamatan Soko tetap beraktifitas normal seperti hari-hari biasanya. Apalagi setelah mereka mendapat sokongan dari dana Pemkab Tuban untuk pembibitan tembakau Jawa.
Para perajang tembakau di Dukuh Gambir, Desa Tluwe, Kecamatan Soko mengaku terbantu dengan cuaca panas saat ini. Sebab, selain bagus untuk tanaman tembakau, proses pengeringannya juga relatif singkat.
Petani tembakau kini telah menikmati hasil panen tanamannya di musim kemarau ini. Hasil panen yang bisa mencapai tiga ton bahkan lebih dalam sekali petik tersebut akan dikirim ke Jawa Tengah, setelah dijual ke pengepul tembakau.
Musim kemarau tampaknya menjadi berkah bagi petani tembakau di Kabupaten Tuban. Pada musim kemarau ini, hasil panen petani yang menggeluti bahan utama pembuatan rokok tersebut meningkat tajam.
Pemerintah Kabupaten Tuban, telah menerima anggaran yang tidak sedikit dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) oleh pemerintah pusat.
Para petani di daerah ring satu lapangan minyak dan gas (Migas) Tapen, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mulai menanam tembakau. Mereka berharap, musim tanam tahun ini keberuntungan datang menghampiri mereka.
