
Reporter : Moch. Nur Rofiq
blokTuban.com - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Tuban bernama Yulia, narapidana kasus narkotika asal Desa Sugiharjo, Kecamatan/Kqbupaten Tuban, meninggal dunia secara mendadak pada Senin (13/5/2025) sore. Yulia sempat mengalami penurunan kondisi kesehatan yang drastis sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di RSUD dr. R. Koesma Tuban.
Kepala Lapas Kelas IIB Tuban, Irwanto Dwi, menjelaskan bahwa gejala awal muncul sejak Minggu malam. Saat itu, Yulia menunjukkan perilaku tak biasa seperti gelisah dan tampak seperti kesurupan. Namun setelah beberapa waktu, kondisinya sempat stabil.
“Keesokan paginya, Yulia masih menjalani aktivitas seperti biasa, termasuk mengikuti upacara pengibaran bendera dan program pembinaan kebangsaan,” ujar Irwanto, Rabu (14/5/2025).
Namun, kondisi Yulia berubah drastis pada siang harinya. Ia mengeluhkan mual, muntah, dan menggigil. Petugas blok langsung melaporkan kepada komando jaga dan tim medis lapas.
“Setelah kami observasi di klinik selama satu jam dan diberi obat, kondisinya sempat membaik. Tapi saat kembali ke blok, kondisinya justru memburuk dan mengalami kejang-kejang,” tambahnya.
Melihat situasi tersebut, tim medis Lapas segera merujuk Yulia ke RSUD Tuban. Sayangnya, setibanya di rumah sakit, Yulia kembali mengalami kejang hebat dan dinyatakan meninggal dunia pukul 18.05 WIB.
Irwanto menyebut bahwa berdasarkan catatan medis terakhir, Yulia tidak memiliki riwayat penyakit kronis, meskipun beberapa tahun lalu ia pernah mengalami gangguan kejang. Saat ini, pihak Lapas membentuk tim investigasi internal untuk mendalami penyebab pasti kematian Yulia.
“Dari keterangan teman sekamarnya, Yulia sempat mengonsumsi minuman kemasan Fruitea sebelum jatuh sakit. Apakah minuman itu sudah kedaluwarsa atau mengandung zat lain, kami masih selidiki,” terangnya.
Sebagai langkah preventif, Lapas Kelas IIB Tuban akan memperketat pengawasan di blok hunian, meningkatkan patroli, dan lebih teliti dalam pemeriksaan barang bawaan pengunjung.
“Kami sangat kehilangan. Almarhumah dikenal aktif dalam kegiatan pembinaan dan punya hubungan baik dengan sesama warga binaan,” ungkap Irwanto.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Koesma Tuban, dr. Mohammad Masyhudi, menyebut Yulia tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis dan tidak sadar.
“Kondisi korban sudah keracunan dari Lapas mas. GCS-nya 111, tidak sadar, dan kondisi sudah sangat lemah. Tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin tapi nyawa korban tak tertolong,” ujarnya.
[Rof/Al]