Cari Solusi Krisis Air, ITS Gelar FGD Optimalisasi Air Tanah Karst di Tuban

Reporter : Moch. Nur Rofiq 

blokTuban.com - Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali turun tangan untuk membantu menyelesaikan persoalan krisis air bersih, kali ini di Kabupaten Tuban

Melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Selasa, 22 April 2025 di Kantor Bapperida Tuban, tim ITS bersama sejumlah pihak membahas potensi besar kawasan karst sebagai sumber air alternatif.

FGD ini merupakan bagian awal dari kajian bertajuk “Optimalisasi Air Tanah Karst sebagai Pemasok Air Domestik pada Kawasan Krisis Air di Kabupaten Tuban”. 

Acara ini dihadiri oleh para akademisi ITS, perwakilan pemerintah daerah, instansi teknis seperti PUPR, Dinas Kesehatan, hingga PDAM, serta perwakilan pengelola kawasan hutan setempat.

Ketua Tim Penyusun, Dr. Ir. M. Haris Miftakhul Fajar, ST., M.Eng., menyampaikan bahwa wilayah karst di Tuban punya potensi luar biasa. “Karst sering disebut sebagai tangki air raksasa. Tapi sayangnya, air tanah di kawasan ini sulit dimanfaatkan karena lokasinya yang dalam dan akses yang belum optimal,” jelasnya dikutip dari situs resmi ITS, Kamis (24/4/2025). 

Masalah semakin rumit dengan adanya aktivitas penambangan batu gamping yang mengubah bentang alam dan mengganggu fungsi resapan air. 

Hal ini berdampak langsung pada ketersediaan air tanah dan debit sungai bawah tanah.

Dalam kajiannya, tim ITS menggunakan pendekatan gap analysis antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand) air. 

Mereka menganalisis kondisi geologi karst, memetakan daerah terdampak kekeringan, serta menggali akar masalah dalam pengelolaan sumber air. 

Tujuannya, agar bisa dirumuskan strategi konkret untuk pemanfaatan air tanah secara berkelanjutan.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat yang menjadi misi dari Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (Pusdi PDPM) ITS. 

Selain itu, inisiatif ini turut mendukung pencapaian sejumlah target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti akses air bersih, pengurangan kesenjangan, serta pengembangan kawasan yang berkelanjutan.

Harapannya, hasil kajian ini bisa menjadi langkah awal bagi Tuban untuk lepas dari krisis air bersih yang kerap terjadi, terutama saat musim kemarau panjang.

[Rof/Al]