Catatan Keuangan Buruk Kerap Hambat Pengajuan KPR
Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh sejumlah orang kerap terjadi penolakan oleh pihak pengembang atau perbankan bersangkutan.
Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh sejumlah orang kerap terjadi penolakan oleh pihak pengembang atau perbankan bersangkutan.
Penyaluran kredit konsumtif atau banking (produktif) tentu memiliki resiko kedepan. Kredit bermasalah tidak bisa dipungkiri terjadi, namun demikian, guna menekan rendah kredit bermasalah dapat diatasi pihak perbankan.
Penyaluran kredit konsumtif perbankan sejauh ini masih mengungguli penyaluran produk perkreditan perbankan. Gaya hidup dan tuntutan kehidupan di tengah masyarakat semakin tinggi. Tak pelak kredit konsumtif turut terpacu dan pertumbuhan perkreditan melebihi kredit banking atau kredit produktif.
Pertumbuhan kredit, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Tuban terbilang meningkat setiap tahunnya. Terlebih fasilitas pelayanan penyaluran KUR dapat diperoleh dari beberapa perbankan milik pemerintah.
Selaku bank utama milik pemerintah, sebagai penyalur Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) untuk rumah murah, Bank Tabungan Negara (BTN) cabang Tuban, mentargetkan penyerapan dana KPR sekitar Rp50 miliar.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Soko, yang berada di Desa Sokosari, Kecamatan Soko merupakan puskesmas yang mampu melakukan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Selain itu, Puskesmas Soko mengklaim satu-saunya Puskesmas di Tuban yang Terakreditasi Madya.
Kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kini dapat bernapas lega. Pasalnya, kebutuhan akan permodalan khususnya pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sejumlah perbankan mengalami penurunan suku bunga.
Setiap bulan lebih dari seratus pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengajukan pinjaman atau kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) UMKM Jawa Timur.
Sejumlah perbankan beroptimis pertumbuhan kredit di tahun 2016 khususnya untuk Kabupaten Tuban mengalami penguatan. Kepala Bank Mandiri cabang Tuban, Tri Cahyo mengatakan, pada semua sektor penyaluran kredit dapat dikatakan terealisasi. Pada 2015 penyaluran kredit mencapai Rp178 miliar.
Untuk meminimalisir kredit macet, beberapa bank di Kabupaten Tuban memperketat agunan. Hal ini dilakukan agar debitor<br />bisa bertanggungjawab terhadap tanggungan uang yang dipinjam.