Mbah Sus, Membincang Pram di Tuban
Pegiat literasi di Tuban mendapat momen langka. Soesilo Toer, penulis sekaligus adik dari sastrawan Pramoedya Ananta Toer datang meluangkan waktu memenuhi undangan komunitas Gerakan Tuban Menulis (GTM) .
Pegiat literasi di Tuban mendapat momen langka. Soesilo Toer, penulis sekaligus adik dari sastrawan Pramoedya Ananta Toer datang meluangkan waktu memenuhi undangan komunitas Gerakan Tuban Menulis (GTM) .
<br />Belakangan ini banyak bermunculan gerakan-gerakan oleh sekelompok orang yang bertujuan untuk membangkitkan budaya literasi di lingkungannya. Di kota tempat penulis menempuh jenjang perkuliahan, Kota Pahlawan Surabaya, program Surabaya Kota Literasi juga dilancarkan pemerintahnya dengan dibantu mahasiswa-mahasiswi dari beberapa kampus sekitar. Secara langsung gerakan tersebut muncul untuk menyikapi sebuah fakta bahwasannya minat baca dari masyarakat Indonesia sangatlah minim. Hal tersebut penulis yakini sebab kebiasaan membaca tidak dipupuk sejak dini ditambah lagi kini teknologi juga meracuni. Sehingga idiom kutu buku kelak bisa saja menjadi kutu gadget.
Banyaknya media massa di tengah masyarakat mendorong Gerakan Tuban Menulis untuk memberikan edukasi tentang pentingnya literasi media. Cara yang dilakukan oleh komunitas ini cukup unik yakni dengan menggelar kegiatan Ngamen Literasi, Minggu (5/2/2017) di Pujasera Komplek GOR Tuban.
Sebagai Kabupaten yang mempunyai bentang pantai, Tuban merupakan salah satu kota yang cukup dikenal dengan produksi terasi.
Kepedulian akan tanah air utamanya di wilayah Tuban seakan berdenging siang ini, Sabtu (7/1/2017). Soal agraria hingga pertambangan baik di tingkat nasional ataupun lokal dikupas tuntas dalam agenda Tadarus Buku karya Hendra Try Ardianto, 'Mitos Tambang untuk Kesejahteraan'
Langkah konkrit Komunitas Kali Kening (K3) semakin tak diragukan lagi. Cita-cita para penggagas untuk melahirkan para pembaca dan penulis di wilayah Tuban Selatan semakin bermunculan.
Tinggal di sebuah daerah yang menggembor-gemborkan industri migas, seperti Bojonegoro, memang harus berusaha tidak terbawa arus. Industri migas harus dipandang bukan milik semua orang, di semua lapisan. Karena faktanya, hanya orang-orang tertentu saja yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan industri migas tersebut. Karena begitulah karakter industri migas.
Sastra dan literasi. Dua hal yang tampaknya mulai bergeliat di Kabupaten Tuban. Peminatnya? terlihat berasal dari banyak kalangan. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pendidik, ataupun berasal dari profesi dan pekerjaan di luar lingkungan akademisi.
Sejumlah mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Gerakan Tuban Menulis dan Tuban Literasi, menggelar pawai buku sebagai peringatan Hari Buku yang jatuh pada tanggal 23 April 2016. Kegiatan itu bertemakan 'Pawai Buku Nusantara, Matikan Smartphone Ayo Baca Buku'.
Kecamatan Singgahan selain menjadi sentra industri batu-bata, ternyata juga menjadi potensi pertumbuhan ekonomi dari sektor usaha gypsum mulai teralis, teras, tiang rumah. Hal ini terbukti adanya usaha pengolahan keperluan-keperluan teras, tralis dan tiang rumah dari semen maupun beton di Kecamatan Singgahan yang mulai menggeliat.