Lonjakan kendaraan saat mudik lebaran begitu terasa. Kendaraan baik roda dua dan juga roda empat mulai lalu lalang di jalur pantura Tuban. Setiap hari, setidaknya ribuan kendaraan melintasi jalur utama pantura yang menghubungkan Kota Surabaya dan Semarang ini.
Hari ke empat setelah Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah / 2017 Masehi, arus kendaraan keluar dari Tuban cukup tinggi dibanding kendaraan masuk. Kondisi tersebut terjadi di Jalur Pantai Utara (Pantura) Tuban.
Selama arus mudik maupun balik, pengguna jalan yang melintas di jalur Pantai Utara (Pantura) Tuban bisa tetap tenang. Sebab, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan arus mudik-balik, Polres Tuban mendirikan beberapa pos pantau gabungan yang siap 24 jam.
Asisten Kapolri, Inspektur Jenderal (Irjen) Unggung Cahyono meninjau langsung jalur Pantura Kabupaten Tuban, Senin, 26 Juni 2017.
Awal tahun 2018 mendatang, kontrak Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) dipastikan telah habis di Blok Migas Tuban. Sehingga, wilayah kerja pertambangan akan kembali ke Pemeritah Pusat.
Jumlah pemudik di jalur Pantai Utara (Pantura) terus mengalami kenaikan, Jum'at (23/6/2017). Peningkatan volume kendaraan sudah nampak selama dua hari yang lalu.
Dinas perhubungan (Dishub) Kabupaten Tuban, menyebut jumlah pemudik di tahun ini akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Perbaikan jalan menjelang Lebaran telah dihentikan. seluruh alat berat yang digunakan untuk memperbaiki jalan tersebut telah dipindah.
Pada musim mudik Lebaran 2017 ini Polres Tuban berencana menggunakan jalur alternatif Tuban selatan. Hal itu jadi pilihan petugas lantaran di Jalur Pantai Utara (Pantura) Tuban diprediksi rawan macet. <div dir="auto"> </div>
Kemacetan cukup parah terjadi di kawasan Jalur Pantura, tepatnya di kawasan Desa Tunah dan Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.