Tradisi pasan, atau mengaji berbagai kitab di pondok pesantren khusus di bulan puasa merupakan momen yang tidak boleh ditinggal. Banyak santri yang datang dari berbagai daerah mendatangi suatu pondok. Tujuannya adalah berguru langsung kepada orang atau kyai yang tepat, meski si santri berasal dari pondok dan guru yang lain.
Medio bulan empat kemarin, April 2017, kampus UIN Sunan Ampel dihadapkan dengan kondisi percaturan politik mahasiswanya yang lumayan berkabut. Beberapa mahasiswa dari kubu selatan kurang sepakat dengan aturan Pra Pemilu Raya (Pemira) yang dibuat KPU. Karena memiliki indikasi menghalangi kubu tersebut masuk dalam partisipasi demokrasi kampus. Hal tersebut memunculkan beberapa keributan. Salah satunya bentrokan yang terjadi ketika pihak yang diuntungkan oleh regulasi—untuk tidak mengatakan se-pihak dengan golongan yang masih/sedang berkuasa—mengusung calon ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas dengan istilah kerennya Presiden Mahasiswa sedang melakukan kampanye terbuka di lingkungan kampus. Kampanye tersebut berakhir dramatis karena dibubarkan oleh mahasiswa yang kontra dengan aturan yang telah dibuat KPU.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban dinilai lambat dalam menyikapi Raperda Disabilitas. Keberadaan Raperda tersebut sangat dinanti bagi penyandang cacat, setelah diundangkannya Undang-Undang no 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Ramadhan, bulan penuh berkah yang dinanti umat Islam. Karena dianggap bulan khusus, masuknya kalender bulan ini juga diikuti dengan kebiasaan-kebiasaan baru di tengah masyarakat, terutama kaum muda.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban berencana akan membentuk Raperda tentang Disabilitas.<br /><br />Pembentukan Raperda bertujuan untuk menjamin hak-hak dari penyandang cacat fisik, agar mendapatkan pekerjaan sesuai amanat undang-undang.
Perbaikan jalan nasional mulai dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, tepatnya di KM 6, samping terminal baru, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban.
Tanggal 20 Mei 108 tahun yang lalu, organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo) lahir. Organisasi yang didirikan oleh para pelajar di School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) di tahun 1908 itu dianggap sebagai hari bangkitnya Nasionalisme.