BSD Kurangi Limbah Sampah dan Berdayakan Perempuan
Keberadaan bank sampah Delima di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, adalah salah satu solusi dalam menangani masalah limbah sampah rumah tangga.
Keberadaan bank sampah Delima di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, adalah salah satu solusi dalam menangani masalah limbah sampah rumah tangga.
Anggaran Jalur Lingkar Selatan (JLS) di tahun 2016 mencapai sekitar 150 miliar. Dari anggaran tersebut dipastikan tidak akan mampu untuk menyelesaikan keseluruhan pembebasan lahan. Bahkan dari pihak eksekutif sudah merencanakan anggaran tambahan untuk JLS pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017.
Upaya Bank Sampah Delima (BSD) di Desa Banyuurip untuk memanfaatkan sampah rumah tangga agar menjadi sumber penghasilan bagi warga perlu diapresiasi. Ketua Kelompok Tani Wanita (KTW), Priyati, terus aktif mengajak warga untuk menabung sampah ke BSD yang berdiri sejak tahun 2014 lalu. Kurang lebih 200 warga yang telah menjadi anggota nasabah dari bank ini.
Program bank sampah yang digagas Kelompok Wanita Tani (KWT) bersama Pertamina EP Asset 4 Field Cepu di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban sejak Juni 2014, telah mencapai saldo Rp165.000.750.
Jembatan Kayu yang merupakan peninggalan Kolonial Belanda di Dusun Selang, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban yang hingga saat ini masih berdiri kokoh memiliki sebuah nilai historis, meskipun pada tahun 2009 telah mengalami renovasi namun bangunan tua tersebut masih memiliki satu tiang atau penyangga khas bangunan Belanda.
Dusun Selang, Desa Jadi, Kecamatan Semanding,Kabupaten Tuban memiliki pesona alam yang menarik untuk dikunjungi, ditambah lagi dengan adanya bangunan bersejarah yakni, jembatan tua dari kayu yang menjadi daya pikat untuk berkunjung ke tempat tersebut.
Beberapa sumber menyebut, Letnan Dua (Letda) Soetjipto memimpin operasi wilayah Batalyon 17 untuk mempertahankan Tuban dari cengkeraman penjajah Belanda. Usai mendengar informasi adanya rencana Belanda yang akan menyerang pusat pemerintahan di Montong melalui Cepu, Letda Soetjipto memutuskan untuk melakukan penghadangan di wilayah Kecamatan Senori.
Sore itu, sekira pukul 15.00 pada 18 Desember 1948, ada yang berbeda di kawasan Pantai Glondong, wilayah Kecamatan Tambakboyo. Nun jauh disana, sekitar 10 mil lepas pantai, terlihat samar tiga kapal perang berbendera Belanda menuju pantai Tuban. Kopral Karmono, anggota Order Distrik Militer (ODM/sekarang Koramil) yang melihat hal itu langsung mengambil sepeda pancal dan mengayuhnya sejauh 5 kilometer menuju markas ODM dan melaporkan ke Komandan ODM, yakni Letnan Dua (Letda) B.K. Nadi.
<h2 class="title" style="font-size: 16px; color: #1443a0; margin: 0px; padding: 2px 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #000000; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; font-weight: normal;">Satu nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Rokim (31) sudah ditemukan setelah perahu yang digunakan berlayar tenggelam akibat dihantam gelombang.</span></h2>
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menggali informasi guna melakukan pencarian hilangnya nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, di laut utara.