Selama Sekolah Daring, Anak Jadi Lebih Terbebani Tuntutan Akademik
Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak sekolah masih menerapkan kebijakan sekolah jarak jauh alias sekolah daring.
Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak sekolah masih menerapkan kebijakan sekolah jarak jauh alias sekolah daring.
Seperti diketahui, olahraga sepak bola merupakan olahraga yang diminati oleh semua kalangan. Tidak peduli tua atapun muda, dan kebanyakan anak-anak sangat gemar bermain sepak bola.
blokTuban.com - Penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) harus tetap dijalankan pada semua usia. Pakai masker adalah bagian dari prokes untuk mencegah penularan infeksi virus Covid-19, termasuk juga pada anak.
Penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan pada anak telah menjadi permasalahan umum bagi orangtua. Banyak diantaranya bahkan mengakui bahwa mereka merasa kewalahan menghadapi anak yang bermain gawai tak kenal waktu.
Trauma masa kecil tidak mudah hilang. Itulah mengapa menyembuhkan batin anak cukup sulit. Banyak hal-hal sulit yang dihadapi anak-anak dapat menghantui mereka sepanjang hidupnya.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula generasinya. Para milenial sekarang sudah terbiasa dengan dunia digital, smartphone, dan teknologi yang sudah menjadi kebutuhan dan kebiasaan mereka.
Orangtua seharusnya tak membutuhkan persiapan khusus saat ingin membangun kedekatan secara emosional atau bonding time bersama anak. Hal itu diucapkan oleh Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
Anak yang kesulitan memahami pelajaran belum tentu bodoh. Secara klinis, bisa saja anak sebenarnya alami gangguan belajar spesifik, terutama pada anak usia sekolah dasar.
Lingkungan hijau di sekitar rumah terbukti dapat meningkatkan kesehatan mental anak. Hal ini dibuktikan lewat studi yang terbit dalam Pediatrics, di mana data dari 300 penelitian sebelumnya menyebutkan, lingkungan hijau di sekitar rumah dan sekolah sangat bermanfaat bagi anak.
Setiap orangtua akan merasa kecewa, sedih dan marah saat mengetahui anaknya menjadi korban bullying. Meski begitu, psikolog mengingatkan orangtua agar tidak bertindak gegabah.