
Penulis: Tri Noviani Agustina
blokTuban.com - Mahasiswa KKN IAINU Tuban melakukan penelusuran potensi aset desa di Dusun Gembul, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, dengan menggali sejarah Petilasan Wali Songo yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat luas, terutama warga Tuban sendiri, Rabu, (17/07//2025).
Konon, lokasi tersebut dahulu menjadi tempat musyawarah para Wali Songo, salah satunya untuk membahas penempatan makam Sunan Bonang dan pembahasan pembangunan Masjid Demak. Di petilasan ini juga terdapat sebuah batu besar yang kini dibungkus kain putih karena dianggap sakral. Batu tersebut diyakini dahulu merupakan “patok gajah”, kendaraan yang digunakan oleh para wali pada masa itu.
Selain nilai spiritual, Lembah Gembul juga menawarkan keindahan alam yang masih alami. Lokasinya berada di antara tebing batu kapur dengan pepohonan rindang serta aliran sungai di bawahnya, memberikan suasana sejuk dan damai bagi peziarah yang datang. Di area sekitar petilasan, banyak pula kera liar yang hidup di alam bebas, menjadi ciri khas kawasan ini.
Ditemui di area petilasan, Bapak Samidin (70) selaku juru kunci itu menuturkan bawa tempat tersebut sangat sakral, bahkan lebih sakral dari makam, sehingga ketika ada perempuan yang sedang datang bulan sangat tidak diperbolehkan naik ke atas dan hanya diperbolehkan melihat dan menunggu dari bawah. Pengunjung yang naik ke atas pun diwajibkan benar-benar dalam keadaan suci.
“Kesuciannya sangat dijaga, tempat ini memang khusus untuk berdoa dan tirakat,” ujarnya.
Menariknya, banyak orang dari luar kota datang untuk berdoa di petilasan ini, sementara masih banyak warga Tuban sendiri yang belum mengetahui adanya wisata religi ini di Dusun Gembul. Setiap bulan Suro, diadakan acara haul yang ramai dihadiri masyarakat. Kepala Dusun Gembul mengungkapkan bahwa pada haul Suro tahun ini, masyarakat datang dengan membawa 2 sapi dan 23 kambing untuk disembelih sebagai bagian dari acara haul.
“Ramai sekali waktu haul kemarin, jalan penuh oleh peziarah yang datang dari berbagai daerah,” terangnya.
Melalui penelusuran ini, mahasiswa KKN IAINU Tuban melihat potensi besar Petilasan Wali Songo di Dusun Gembul sebagai aset wisata religi desa yang dapat dikembangkan ke depan. Potensi ini tidak hanya berfungsi sebagai penguatan nilai-nilai spiritual masyarakat, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan desa apabila dikelola dengan baik melalui promosi, penataan kawasan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar.
Dengan semakin dikenalnya Petilasan Wali Songo di Dusun Gembul sebagai wisata religi, diharapkan menjadi bagian dari upaya pelestarian sejarah dan penguatan keagamaan di Tuban, sekaligus membuka peluang desa dalam pengembangan wisata berbasis spiritual dan budaya. Mahasiswa KKN IAINU Tuban akan terus bersinergi dengan pemerintah desa dan masyarakat dalam memetakan potensi ini agar kelak menjadi aset berharga yang membawa manfaat ekonomi dan keberkahan bagi warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding.