
Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Fenomena kemunculan grup Facebook Gay Khusus Tuban menyita perhatian publik. Grup Facebook Gay Khusus Tuban tersebut telah memiliki pengikut lebih dari 1.000 pengguna.
Pantauan blokTuban.com, di dalam grup tersebut sejumlah pengguna saling bertukar postingan.
Mereka mengunggah postingan menggunakan akun samaran dan akun resmi.
Grup Facebook Gay Tuban itu membuat geger masyarakat karena secara terang-terangan mewadahi untuk laki-laki penyuka sesama jenis di Tuban untuk saling komunikasi tak senonoh. Padahal, sebelumnya sudah ada grup serupa yang adminnya diamankan pihak Polda Jatim.
Mengetahui fenomena ini, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Tuban angkat bicara.
Wakil Sekretaris Kajian dan Pemikiran Islam, Ulil Arham mengatakan, buat sebagian orang, mungkin ini dianggap hal biasa di zaman sekarang. Tapi buat masyarakat Tuban yang dikenal religius, kental tradisi Islam, dan masih menjunjung budaya timur, fenomena ini bikin banyak orang mengernyitkan dahi.
"Fenomena ini adalah menyimpang dan sangat berbenturan dengan norma sosial maupun agama." ungkap Arham kepada blokTuban.com, Selasa (17/6/2025).
Secara tegas, Arham mengutuk fenomena tersebut. Menurutnya, hidup di era bebas, berarti bukan bebas nilai.
"Terkait sikap langkah konkret, semestinya grup dan apapun tentang gay kita lawan dan dibubarkan," tegasnya.
Senada dengan PC Gerakan Pemuda Ansor Tuban, bahkan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tuban ultimatum pemerintah untuk segera bertindak.
Menurut Ketua DPD KNPI Tuban, Wawan Purwadi, komunitas LGBT yang bergerak diam-diam melalui grup-grup Facebook adalah ancaman nyata bagi moral, kesehatan, dan masa depan generasi muda di Tuban.
"Kami berharap bahwa pemerintah daerah bersama penegak hukum untuk bertindak cepat terkait dengan isu group LGBT yang sedang viral di Kabupaten Tuban. Dalam hal ini yaitu untuk mengantisipasi komunitas-komunitas yang kemudian berseberangan dengan nilai-nilai norma dan hukum," ucapnya geram.
Wawan menilai, Grup Gay Tuban dapat memicu sarang penyakit, secara moral dan fisik. Potensi penyebaran HIV/AIDS, pergaulan bebas, dan gaya hidup menyimpang tumbuh subur jika dibiarkan berkembang tanpa kontrol.
"Ini Alarm serius. Fenomena itu perlu diantisipasi segera oleh pemerintah daerah jangan sampai generasi penerus ini melenceng dari nilai-nilai dan norma yang berlaku," pungkasnya. [rof/al]