Subvarian XBB Omicron di Jatim Meluas, Dinkes Tuban: Ada 11 Pasien Baru

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Subvarian XBB Omicron, di wilayah Jawa Timur  (Jatim) beberapa waktu trakhir ini meningkat. Terhitung hingga (5/11/2022) kemarin, Satgas Covid-19 Jatim, telah mencatat 616.397 kasus konfirmasi Covid-19 dengan 2.011 kasus yang masih aktif.

Diketahui, jika penularan Subvarian baru Omicron ini memang lebih cepat dibandingkan varian lainnya. kendati demikian fatalitasnya tidak lebih parah jika dibandingkan denhan Varian Omicron sebelumnya.

Di Kabupaten Tuban sendiri, Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo, sampai saat ini kasus terkonfmasi Covid-19 masih melandai.

“Auto release kasus setiap hari ada, akan tetapi penduduk dengan KTP Tuban tapi domisili di luar Tuban, bisa Surabaya, Semarang, Bandung, Jakarta, dan lain-lain,” ungkapnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).

Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban, lanjut Bambang sapaan akrabnya, saat ini kasus konfirmasi Covid-19 yang masih aktif yaitu 11 kasus yang saat ini sedang menjalani perawatan.

Dengan demikian, total komulatif masyarakat yang terinfeksi virus Corona di Kabupaten Tuban, bertambah menjadi 9.477 kasus. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh kini menjadi 8.527 orang, dan total konfirmasi pasien yang meninggal sebanyak 939 pasien.

“Yang kasus baru domisili di dalam Kabupaten Tuban nihil, gejalanya sama yaitu batuk, panas, pilek biasa,” jelasnya,

Kendati saat ini jumlah konfirmasi aktif Covid-19 sudah melandai, namun Mantan Kepala Pukesmas Tambakboyo tersebut, mengatakan bahwa Satgas Covid-19 di tiap wilayah masih terus ada, sampai pandemi benar-benar dinyatakan berakhir.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Koesma Tuban, Masyhudi mengatakan jika sampai saat ini, pihaknya masih menangani pasien yang terpapar Covid-19, yang dilakukan oleh tim penanganan Covid-19. Yaitu terdiri dari         Dokter spesialis paru dan dokter spesialis lainnya, serta dibantu oleh tim perawat khusus.

“Untuk antisipasi dilakukan multisektoral mulai dari Pimpinan Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, dan semua pukesmas serta seluruh RS yang ada di Tuban. karena mencegah lebih baik darpada mengobati,” imbuhnya.[Sav/Dwi]

 

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS