Atlet Paralayang Muda Tuban,  Bermimpi Jadi Atlet Nasional

Reporter :  Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Satriya Dwi Azizdjian (14) siswa MTs Negeri 1 Tuban, di usianya yang masih muda ia sudah berhasil mengukir prestasi di dunia paralayang.

Satria sapaan akrabnya saat ini masih duduk di bangku kelas 3. Ia merupakan atlet muda yang dimiliki oleh Kabupaten Tuban yang dalam dua tahun karirnya ia sudah berhasil menjuarai beberapa event paparalayang.

Ia mengaku tertarik dunia paralayang sejak kelas 6 SD. Ketertarikannya tersebut rupanya dipengaruhi oleh sang ayah dan kakaknya  yang juga berkecimpung di dunia paralayang

“Awalnya saya tertarik saat masih duduk di bangku kelas 6 SD. Ketertarikan saya ini karena melihat ayah dan juga Kakak,” ucap Satria kepada blokTuban.com saat ditemui di sekolahnya, Sabtu (8/10/2022).

Ayah dari Satria, Masrondi merupakan seorang pelatih dari cabang olahraga Paralayang Tuban. Sedangkan kakaknya Langking Ayu Pratiwi juga seorang atlet paralayang. Melihat hal tersebut ia mulai merasakan ketertarikan di  dunia paralayang.

Baca juga:

 

Dan ia juga ikut dalam pelatihan di pantai Modangan Malang. Hal itu merupakan pertama kalinya ia terbang serta menjadi pilot. Pada pertama kali terbang Satria merasakan grogi akan tetapi dengan teknik yang dimiliki serta ilmu yang telah dipelajari, ia berhasil tebang dan mendarat dengan bagus.

“Awalnya ya grogi tapi lama-lama ya tidak,” tambahnya.

Setelah memiliki kemampuan tersebut Satria mengikuti perlombaan pertama kalinya di Lumajang. Perlombaan tersebut pada tahun 2021, saat itu ia masih duduk di bangku kelas 2 MTs, dan pada saat itu juga ia sudah berhasil menjadi juara 2.  

Tidak hanya itu, dia juga mengikuti perlombaan di  Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Tuban dan berhasil menjadi juara 3. Terakhir pada Liga Paralayang Jatim Seri 2 di venue baru di bukit Laei Grabagan, Satria berhasil menjadi juara 2  dan mendapatkan medali perak kategori siswa, ketepatan mendarat individu putra.

Dan ke depannya Satria akan mengikuti perlombaan seri 3 di Jember. Persiapan yang dilakukan yaitu latihan rutin dengan ayahnya pada Sabtu dan Minggu serta menjaga fisiknya dengan berlari  selama 15 menit atau berlari 7 kali putaran Lapangan GOR Kabupaten Tuban. 

“Saya akan berusaha semaksimal mungkin dan target saya dapat menjadi juara 1 dalam perlombaan berikutnya. Harapannya  bisa menjadi atlet di cabang olahraga paralayang Timnas,” papar atlet kelahiran 2008 ini.

Sementara itu dari pihak sekolahan sendiri mendukung apa yang dilakukan oleh siswanya ini. Karena prestaai tak hanya bisa diukur dengan prestasi akademik saja melainkan non akademik tidka kalah penting.

“Kami sangat mendukung apa yang dilakukan Satria ,karena di MTs N 1 Tuban siswa-siswi tak hanya bisa berperestasi di akademik saja, non akademik juga bisa,” ucap Waka Humas MTs N 1 Tuban, Susiana, kepada blokTuban.

Walaupun begitu Susiana brepesan kepada Satria jangan sampai teledor dalam pelajarannya karena ditinggal mengikuti lomba. Jka tidak masuk Satria bisa menanyakan ketertinggalannya kepada guru-guru yang mengajar di kelasnya.[Nur/Dwi]

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS