Lakpesdam PCNU Tuban Gelar Seminar Literasi Digital

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Lakpesdam PCNU Tuban menggelar seminar literasi gigital dengan tema "Generasi Melek Digital Sebagai Aksi Santri Menuju Industrialisasi". Kegiatan tersebut berlangsung di aula IAINU Tuban dengan 200-an peserta yang datang secara offline dan 100 peserta secara online. 

Diperkirakan semua peserta mencapai 300-an berasal dari perwakilan pondok-pondok di sekitar Tuban serta badan-badan otonom PCNU Tuban. Tujuan dari seminar ini agar generasi NU dapat mengendalikan era digital.

Karena mau tidak mau, semua telah dilakukan dengan serba digital mulai dari belanja, ojek, dan aktifitas harian lainnya. Dengan adanya teknologi yang semakin berkembang ini, diharapkan generasi NU bisa memanfaatkan dengan baik teknologi yang ada serta semakin melek dengan digital.

"Seperti contoh teknologi yang ada dibuat untuk semakin produktif seperti membuka usaha online serta semakin kreatif dengan membuat konten-konten di platform digital saat ini," ucap Ketua Lakpesdam PCNU Tuban Ruwiyono kepada blokTuban.com, Jumat (26/08/2022).

Baca juga :

Gandeng 100 Jurnalis Media Member, AMSI-BNI Komitmen Tingkatkan Literasi Digital

Tingkatkan Minat Baca Generasi Muda, Disperpusip Tuban Akan Fasilitasi Studio Podcast

Literasi Sekolah Anak, Pemuda Tuban Ini akan Safari ke 50 Sekolah di Jawa Timur

Ruwiyono mengharapkan, agar para peserta setelah mengikuti kegiatan ini bisa menerapkan apa yang telah disampaikan oleh pemateri serta semakin produktif lagi.

Sementara itu, Ufi Ulfiyah Anggota Lakpesdam PBNU yang juga menjadi pemateri mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital untuk para santri sebagai masa depan bagi negeri ini. 

Menurutnya, santri harus memiliki skill digital di berbagai lini. Adapun poin dalam seminar tersebut adalah digital skill, saat seseorang dapat lebih produktif lagi ketika menggunakan produk digital saat ini.

Sedangkan digital etik adalah sebuah aturan di mana seseorang harus bijak menggunakan media sosialnya. Ufi juga setuju saat santri dilarang membawa handphone di pesantren karena dengan menggunakan handphone seorang santri akan uncontrol saat berselancar di dunia digital.

"Kami berharap agar pemerintah juga lebih memperhatikan santri agar memfasilitasi santri dengan adanya digital lab. Karena dengan itu santri lebih terkontrol dalam menggunakan dunia digital saat ini," tutupnya. [Nur/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS