Serunya Ngabuburit di Watu Gajah Tuban, Ada Pasar Takjil Selama Ramadan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Nama Watu Gajah tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Kabupaten Tuban dan sekitarnya. Letaknya di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding sangat cocok menjadi lokasi ngabuburit. 

Selama bulan Ramadan 1443 Hijriyah, ada Pasar Takjil di Lapangan Watu Gajah yang juga dekat dengan Jalur Ring Road, Senin (4/4/2022). 

Pengunjung yang ingin datang tidak perlu khwatir untuk memilah menu buka puasa. Di sana ada 62 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang siap menjamu orang-orang yang sedang ngabuburit. 

Pasar Takjil di Lapangan Watu Gajah biasa dimulai pukul 16.00 Wib sampai selesai. Selain dapat berkeliling memilah makanan dan minuman, pengunjung juga dapat menikmati senja dan watu gajah yang berada di barat lapangan. 

"Selama Ramadan Pasar Takjil tetap buka. Sebagai momentum bangkitnya ekonomi di Desa Bejagung," kata Kepala Desa Bejagung, Aang Sutan kepada blokTuban.com. 

Aang melanjutkan, PKL yang memadati Lapangan Watu Gajah 60 persen warga lokal dan 40 persennya PKL dari beberapa desa tetangga yang sengaja diundang untuk ikut mendapatkan berkah Ramadan. 

Selain itu, dari 62 PKL yang mendaftar baru sekitar 42 PKL yang membuka lapaknya. Untuk yang lainnya, diprediksi masih melihat produk apa yang paling laris. 

"Kami dari Pemdes berharap geliat UMKM tidak hanya saat bulan Ramadan, tapi juga berlangsung terus di sekitar Makam Sunan Bejagung," imbuhnya. 

Dengan begitu, lanjut Aang Bejagung yang berjuluk Desa Wali mengharapkan pengelolaan PKL atau UMKMnya menyerupai di Makam Sunan Bonang maupun Asmoroqondi. 

Sebatas diketahui, Watu Gajah adalah sekumpulan batu yang menyerupai gajah. Cerita yang berkembang di masyarakat setempat, Watu Gajah adalah pasukan gajah Majapahit yang disabda oleh Sunan Bejagung menjadi batu.

Ridwan, salah satu warga asli Desa Bejagung yang juga menjadi pegawai Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Kabupaten Tuban mengatakan, dahulu batu-batu tersebut sangat mirip dengan gajah, sedikit berbeda dengan yang ada saat ini.

Situs Watu Gajah sendiri tidak termasuk ke dalam BPCB, namun Ridwan menjelaskan bahwa Watu Gajah akan dikembangkan oleh Pemerintah Desa Bejagung sebagai kawasan wisata. [Ali]