Segelas Teh dan Sepiring Rujak di Air Terjun Nglirip

Reporter: Siti Yuhani Lailatul Erlina

blokTuban.com - Wisata Air Terjun Nglirip yang terletak di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban kini memiliki ikon kuliner yang unik. Ikon tersebbut adalah teh dan rujak yang menjadi camilan murah dan sehat bagi pengunjung. 

Rujak merupakan makanan segar yang berisi irisan buah-buahan segar yang berbalur dengan bumbu perpaduan gurih dan manis. Rasanya yang enak dan membuatnya mudah, sehingga heran digemari oleh semua kalangan. 

Semua yang pernah datang ke Air Terjun Nglirip sudah dipastikan mengagumi pesonanya. Tak heran jika objek wisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) itu ramah pengunjung setiap harinya.   

Ketika hari libur jumlah wisatawan bertambah pesat dari hari-hari biasa. Kesempatan itu menjadi berkah bagi pedagang lokal baik membuka lapak rujak di dalam maupun luar lokasi wisata. 

Salah satu pedagang yaitu Sri Wahyuni yang sudah enam tahun berjualan rujak mengatakan, awalnya hanya satu pedagang yang berjualan rujak semenjak wisata alam di Tuban Selatan buka. 

Tak berselang lama, ide jualan rujak kemudian banyak yang diikuti jejaknya karena peminatnya bertambah sambil menikmati keindahan air terjun," ungkapnya kepada blokTuban.com, Jumat (1/4/2022).

Sri menambahkan, cara pembuatan rujak hampir sama seperti rujak-rujak pada umumnya, namun yang membedakan rujak Nglirip berbeda dengan rujak lain adalah pada bumbunya.

Resep pada rujak tersebut adalah cabai, terasi, garam, asam jawa, gula jawa, kacang, dan petis. Adapun isi dari rujak terdiri dari buah-buahan segar, diberi lalapan tahu dan krupuk dan ditambah dengan sayuran kangkung dan tauge. 

Perpaduan antara gula jawa, kacang, dan petis menjadikan rasa pada rujak berbeda dengan rujak pada umumnya. Harganya pun tak bikin kantong jebol, untuk segelas teh tiga ribu per gelas dan rujak tak lebih dari 10 ribuan per piringnya. 

Hasil jualan rujak tersebut meningkatkan omset pedagang di sekitar Nglirip. Setiap pedagang mayoritas memiliki dua karyawan di hari-hari biasa dan sampai empat karyawan di hari libur. 

Cerita pedagang yang kerap menjadi tujuan pemburu kuliner, wisatawan Nglirip bukan hanya dari kabupaten Tuban, tetapi ada yang datang dari Bojonegoro, Babat, Blora, Lamongan, bahkan sampai Kota Surabaya. [Lin/Ali]