HPN 2022, 100 Emak-emak dan Ibu Hamil di Sumurgung Dapat Sosialisasi Stunting

Reporter : Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Tuban menggelar pengobatan dan penyuluhan stunting gratis di Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Rabu (16/3/2022). 

Acara tersebut dipusatkan di balai desa setempat dan diikuti lebih dari 100 emak-emak dan ibu hamil. Usai mendapat sosialisasi, peserta juga mendapat paket makanan bergizi.

Ketua PWI Tuban, Suwandi mengatakan, stunting di Tuban menjadi perhatian bersama. Menurutnya bukan hanya tugasnya Pemkab, jurnalis pun memiliki kewajiban memberi edukasi cara hidup sehat.

"Dengan sinergi antara PWI dan stakeholder , kami bisa membantu memberikan edukasi cara mencegah stunting di Tuban," katanya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan apresiasi kegiatan yang diinisiasi PWI Tuban tersebut. Pihaknya menilai, langkah strategis sosialisasi stunting dapat dilakukan secara berkala.

"Kami menyambut positif kegiatan penyuluhan stunting dan pengobatan gratis ini yang dilakukan oleh teman-teman PWI Tuban, karena kegiatan ini juga merupakan dukungan terhadap kami dalam menangani kasus stunting dan saya berharap kegiatan ini terus dikembangkan," ujar Bupati termuda pertama di Tuban itu.

Bupati menyebut, angka stunting di Kabupaten Tuban sendiri saat ini masih tergolong tinggi yakni mencapai angka 25 persen. Meski begitu, namun tingkat stunting ini masih tergolong berada di urutan tengah-tengah dari kabupaten/kota di Jatim.

Sementara berdasarkan data yang ia terima, kasus stunting yang berada di Desa Sumurgung pada Bulan Agustus 2021 lalu berada di kisaran 533 anak. Untuk itu, kedepannya, pemerintah Tuban melalui instansi terkait akan terus berupaya menurunkan angka stunting tersebut.

"Kalau tadi pak Kades Prayitno mengatakan bahwa angka stunting hanya sekitar 10 anak saja. Tapi data yang kami dapatkan kalau di desa ini ada 533. Kedepannya pak kades bisa di singkronkan sehingga mempermudah kami dalam menangani stunting ini," ungkapnya.

Kasus stunting yang terjadi di beberapa daerah juga disebabkan oleh kumuhnya pemukiman warga. Seperti tak adanya jamban keluarga dan juga kurangnya gizi bagi sang bayi. 

"Kita juga berharap kepada teman-teman PWI Tuban, jika menemukan adanya lokasi pemukiman warga yang kumuh dan tidak ada jambannya mohon kiranya itu bisa disampaikan ke kami karena salah satu faktor stunting ini adalah wilayah yang kumuh," pungkasnya. [Rof/Ali]