Perjalanan Pecinta Onthel Lawas Tuban Konsisten Tampilkan Pakaian Adat dan Pejuang

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com - Kabupaten Tuban memiliki kurang lebih 32 klub pecinta sepeda onthel tua yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Kabupaten Tuban. Salah satu klub sepeda onthel tua dari Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, adalah Gabungan Onthel Lawas atau biasa disebut Gaol.

Nurhadi, ketua Gaol mengungkapkan anggota dari pecinta sepeda onthel lawas di Desa Ngino sebanyak 22 orang. Pria yang menjabat sebagai Kepala Dusun (Kadus) Janten, Desa Ngino tersebut mengaku sudah menyukai sepeda lawas sejak jaman dahulu di tahun 1995. “Dulu saat pabrik semen mengadakan acara fun bike besar-besaran di tahun 1997 itu saya sudah ikut,” terangnya.

Kosti Tuban sendiri baru resmi berdiri di tahun 2012 yang bertujan untuk melestarikan sepeda onthel karena onthel merupakan kendaraan dari jaman dulu. “Gunanya untuk menjaga peninggalan dulu agar tidak punah, selain itu bisa dijadikan sarana olahraga dan silaturahmi,” jelasnya.

Ia melanjutkan, biasanya ketika ada event antar komunitas onthel menampilkan pakaian-pakaian adat dari berbagai suku ataupun pakaian semacam milik panglima dan para pejuang untuk mengingat jasa-jasa pahlawan.

Setiap peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, biasanya Kosti Tuban selalu ada agenda ngonthel Mojosura, yakni ngonthel dari Mojokerto sampai Tugu Pahlawan Surabaya. “Napak tilas ngonthel 40 km, tapi karena ada PPKM jadi tahun ini nggak dilaksanakan Mojosura,” terangnya.

Ia melanjutkan, untuk pengganti agenda Mojosura tersebut, klubnya dan gabungan Kosti Tuban sebanyak 14 orang ngonthel dari Tuban sampai Tugu pahlawan. “Istirahat 4 kali, pulangnya baru dinaikkan mobil. Dalam perjalanan itu ada mobil yang mengawal untuk membackup yang sepedanya rusak atau ada yang sakit,” ceritanya.

Ketua Gaol sejak tahun 2012 juga mengatakan bahwa pada peringatan 17 Agustus tahun ini juga mengadakan acara ngonthel selama dua hari untuk keliling Tuban, mulai dari Kecamatan Semanding, Plumpang, Rengel, Soko, Parengan, Singgahan.

“Kita sampai di Singgahan sore, kemudian nginep di klub sepeda sana. Paginya dari Singgahan, Kenduruan, Jatirogo, Bancar, dan maghrib sudah sampai di rest area,” terangnya.

Nurhadi mengatakan rata-rata pecinta sepeda tua dari Kosti kebanyakan adalah yang sudah berumur dan banyak yang dari pensiunan tentara, polisi, dan instansi lain.

“Meskipun begitu tetap sering ikut agenda ngonthel bareng, karena memang hobi bersepeda dan ajang untuk bersilaturrahmi dengan teman-teman yang lain,” pungkasnya. [din/sas]