Cerita Pengusaha Burung Perkutut di Tuban, Burungnya Ditukar Tiga Kendaraan dan Uang Puluhan Juta

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Beternak burung perkutut ternyata juga memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan bagi peternak. Pasalnya burung  jenis anggunan satu ini memiliki harga jual yang terbilang fantastis.

Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah siap diraup oleh pelaku usaha burung perkutut ini. Saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai melirik dan melakoni usaha burung perkutut.

Salah satunya ialah warga Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban ini yang berhasil melakoni usaha burung perkutut dan meraup keuntungan hingga jutaan rupiah sekali jual.

“Burung perkutut itu paling bagus kalau sering juara bisa sampai Rp 1 miliar lebih, tapi rata-rata paling Rp300 sampai Rp500 juta. Kalau punya saya itu paling standart jutaan nggak sampai puluhan juta,” ungkap Kasmono pengusaha burung perkutut.

Burung perkutut yang diternak oleh Kasmono merupakan burung perkutut jenis bangkok yang biasa dijualnya paling mahal kisaran Rp5 juta.

Bahkan pria berusia 41 tahun tersebut mengatakan jika burung-burung perkutut miliknya sebanyak 37 pasang pernah dibeli dan ditukar dengan dua unit mobil dan 1 tossa oleh pemborong tersebut.

“Saya dulu sampai pernah dikasih dua mobil ditukar dengan burung. Sama pamannya Pak Huda mantan bupati yang ngisi kandang itu saya dulu ada 37 pasang waktu itu. Saya dikasih mobil trek 1 sama mobil sedan mercy itu 1 sama dikasih tossa dan uang Rp35 juta kalau nggak salah,” bebernya.

Biasanya Kasmono melepas burung-burung ternaknya mulai umur 1 bulan tergantung permintaan dari pembeli. Ia mengaku jika burung perkutut miliknya mempunyai surat kelahiran seperti layaknya manusia.

“Kadang orang beli itu cuma beli keturunan, burung dari mana anaknya apa. Kalau perkutut itu ada suratnya,” ujarnya.

Bapak dari dua anak tersebut mengaku jika kendala yang sering dialaminya selama ini ada pada penyakit cacing yang sering menimpa burung perkutut miliknya. Untuk mengantisipasinya biasanya ia memberikan obat cacing ataupun vitamin kepada peliharaannya tersebut.

“Dua bulan atau tiga bulan dikasih obat cacing, yang rawan cacingan itu kalau dibiarkan bisa mati,” ucapnya.

Binatang ternak milik Kasmono biasanya dijualnya ke sesama peternak burung yang ada di Kabupaten Tuban dan melenggang hingga ke Madura.[sav/ono]